Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perayaan Hari Bumi, Mallsampah Kenalkan Teknologi Hijau Karya Anak Bangsa

Isu perubahan iklim dan krisis sampah global seharusnya jadi bagian penting sektor manapun, pemerintah, korporasi, startup teknologi dan masyarakat

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perayaan Hari Bumi, Mallsampah Kenalkan Teknologi Hijau Karya Anak Bangsa
IST
Kegiatan menghimpun sampah di area sekolah oleh platform recycling Mallsampah, asal Makassar. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merayakan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2021, platform recycling Mallsampah, menggelar Indonesia Green Tech Forum (IGTF), dengan mengundang sejumlah startup teknologi dan stakeholders.

Indonesia Green Tech Forum (IGTF) menghadirkan berbagai narasumber yang terdiri dari akademisi, ilmuwan, praktisi serta para founder dan CEO sejumlah startup teknologi.

Adi Saifullah Putra, founder dan CEO Mallsampah mengatakan, isu perubahan iklim dan krisis sampah global seharusnya menjadi bagian penting dari sektor manapun, pemerintah, korporasi, startup teknologi, maupun masyarakat umum.

"Kami percaya transformasi selanjutnya bukan hanya tentang digitalisasi, tetapi juga tentang keberlanjutan di semua sektor kehidupan," ujarnya, Rabu (28/4/2021).

Indonesia Green Tech Forum 2021 mengangkat tema “Accelerating Transformation to A
Sustainable World with Green Technology” sejalan dengan tema Hari Bumi 2021, yaitu “Restore Our Earth” atau Pulihkan Bumi Kita.

Baca juga: Ringankan Beban Masyarakat Terdampak Gempa Bumi di Malang, Kementerian PUPR Kirimkan Bantuan

IGTF dibuka oleh Gita Wirjawan, advisor Mallsampah, sebagai keynote speaker.  Gita mengatakan, inovasi teknologi digital saat ini berkembang sangat pesat.

Berita Rekomendasi

"Pengaruh Teknologi Artificial Intelligence, Blockchain, Bioteknologi, Fintech dan sebagainya seharusnya dapat dimanfaatkan oleh anak muda indonesia, untuk membawa kemajuan bagi bangsa, terutama dalam kaitannya dengan krisis iklim," ujarnya.

Sesi 1 IGTF diisi oleh Arfan Arlanda, CEO Jejak.in. Dia mengatakan, saat ini masyarakat sudah bisa mengkalkulasikan jumlah karbon yang telah dihasilkan dan menggantinya dengan cara menanam pohon melalui aplikasi kami.

"Pohon tersebut dapat dimonitor pertumbuhannya setiap hari melalui aplikasi yang dapat diakses kapan dan di mana saja,” ujarnya.

Victor Wirawan, CEO Baran Energy mengatakan, Indonesia sebagai negara tropis
dikaruniakan cahaya matahari yang berlimpah.

"Teknologi solar panel dan penyimpanan energi matahari dari Baran Energy memungkinkan masyarakat untuk menghemat biaya listrik sekaligus mendapatkan energi bersih,” ungkap Victor.

Sesi 2 mengangkat tema Clean Tech Startup to Accelerate The Implementation of
Circular Economy, menghadirkan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mempercepat sirkuler ekonomi, diantaranya Surplus, Guna Olah Limbah, dan Sustainable Waste Indonesia.

Dini Trisyanti, Direktur dari Sustainable Waste Indonesia mengatakan, ada empat elemen kunci percepatan daur ulang, yakni pendampingan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan persampahan, skema pembiayaan yang berkelanjutan dan berskala optimal, penciptaan nilai dan pasar, dan pelibatan publik.

Sesi 3 dengan tema Global and Local Environmental Policy to Prevent Marine
Pollution mengupas isu sampah plastik yang mencemari laut dan berpengaruh langsung pada keanekaragaman hayati ekosistem laut.

Baca juga: Kemensos: Bank Sampah Tingkatkan Ekonomi Keluarga Penerima Manfaat PKH

Prof Jamaluddin Jompa mengatakan, Indonesia berada dalam wilayah Coral Triangle yang memiliki habitat coral dan ekosistem laut yang sangat kaya.

"Kita dijuluki sebagai World Marine Biodiversity Hotspot. Namun sayangnya kita merupakan penghasil sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia. Hal ini seharusnya menjadi concern utama banyak pihak," kata Jamaluddin Jompa.

 PT Coca-Cola Indonesia sebagai produsen minuman dalam kemasan seperti disampaikan oleh Public Affairs, Triyono Prijosoesilo mengatakan, perusahaannya menggunakan framework design, collect, and partner terhadap kemasan produknya.

“Kami memiliki program plastic reborn yang bekerja sama dengan startup teknologi di sektor pengumpulan sampah seperti Mallsampah, Gringgo dan CleanUp untuk menciptakan sistem pengumpulan kemasan pasca konsumsi yang efektif dan menggunakan teknologi.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas