Susunan Pengurus Partai Ummat: Amien Rais Ketua Majelis Syuro, Menantunya Jadi Ketua Umum
Amien Rais pun memberikan sambutan berkaitan dengan Partai Ummat, partai terbarunya setelah ia tidak lagi berada di kapal Partai Amanat Nasional (PAN)
Editor: Malvyandie Haryadi
Agung Mozin membeberkan cerita dibalik penunjukkan Ridho Rahmadi sebagai ketua umum Partai Ummat.
Agung menceritakan bahwa Ridho ditunjuk ketika mengikuti pertemuan di Hotel Grand Keisha Yogyakarta.
Ridho disebut tak bisa menolak panggilan itu meski selama ini fokus untuk berkhidmat dalam bidang teknologi informasi.
“Tetapi pangggilan mulia untuk berjuang melawan kezaliman dan menegakkan keadilan ini tidak bisa saya tolak,“ kata Ridho yang diceritakan oleh Agung, dalam keterangannya, Kamis (29/4/2021).
Agung mengungkap pula latar belakang Ridho. Ridho disebutnya mendapatkan dua gelar master dalam bidang artificial intelligence (kecerdasan buatan) dari Czech Technical University di Praha, Republik Ceko dan Johannes Kepler University di Austria.
Setelah menyelesaikan PhD-nya di Belanda, Ridho sempat menjadi peneliti tamu di Carnegie Mellon University, AS.
Ridho aktif mengajar di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sebelum bergabung dengan Partai Ummat.
Namun sekarang dia mengundurkan diri untuk memenuhi peraturan yang berlaku.
Baca juga: Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat dengan Tiga Kali Pekik Takbir
Di sisi lain, Agung mengatakan ditunjuknya ahli teknologi informasi Ridho Rahmadi adalah keputusan yang sangat tepat dari Majelis Syuro.
Sebab, kata dia, partai politik sekarang memerlukan kepakaran dalam bidang ini untuk bisa bersaing dengan partai lain.
“Kita harapkan Mas Ridho membuatkan kita beberapa aplikasi yang berguna untuk pemenangan Partai Ummat,“ kata Agung.
Tidak cuma itu, Agung menambahkan usia Ridho yang masih milenial merupakan daya tarik tersendiri yang menjadi pertimbangan.
“Insya Allah Mas Ridho akan mampu menggaet sesama milenial untuk masuk Partai Ummat. Mereka mempunyai aspirasi, keinginan dan cita-cita yang sama. Mas Ridho sangat pas,“ kata Agung.
Dalam politik, kata Agung, integritas dan kapabiliitas saja tidak cukup.