Saat Dikirimi Sate Beracun, Polisi di Tuban Sedang Tugas di Luar Rumah, Berikut Cerita Lengkapnya
Adapun sate beracun itu menewaskan seorang bocah 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya yang merupakan anak driver ojek online.
Editor: Hasanudin Aco
Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.
Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.
Baca juga: Adik Kandung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Kombes Pol Zulfikar Tarius Meninggal Dunia
Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.
Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.
Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut. Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.
"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh di bumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit."
"Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.
Karena panik, Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa NFP sudah tak tertolong lagi.
"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," ujarnya.
Pelaku NA kini telah dibekuk
Dia adalah warga asal Majalengka, Jawa Barat yang tinggal di Yogyakarta.
Akibat perbuatannya, Naba tewas usai memakan sate beracun tersebut.
Padahal, sate beracun itu sengaja dikirim pelaku dengan tujuannya adalah Aiptu Tomi, polisi yang berdinas di Polresta Yogyakarta yang disebut pernah menjalin asmara dengannya.