Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Jubir KPK Febri Diansyah Cerita saat Seleksi Indonesia Memanggil

Sejumlah kalangan menilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap pegawai KPK penuh dengan kejanggalan.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Eks Jubir KPK Febri Diansyah Cerita saat Seleksi Indonesia Memanggil
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Febri Diansyah. 

Tahap keempat ialah tes kemampuan bahasa Inggris.

Tak hanya itu, terdapat sesi Leaderless Group Discussion yang membahas tentang nilai-nilai dasar antikorupsi.

Terakhir, Febri mengikuti tes kesehatan. 

Kemudian setelah seluruh tahapan dilalui, bagi yang lolos seleksi akan dipanggil wawancara dengan unit kerja.

"Proses yang dilalui cukup panjang dan saringan yang sangat ketat. Terakhir kami mengikuti tes kesehatan. Proses pendaftaran Mei 2013, dan kami baru mulai melakukan pendidikan pada November 2013. Setelah seluruh tahapan dilalui, yang lolos seleksi dipanggil wawancara dengan unit kerja," tulisnya.

Pada tahapan wawancara, peserta akan digali tentang kemampuan dan latar belakang. 

Setelah lolos seluruh tahapan, terdapat tahapan yang harus dilalui yaitu pendidikan dasar yang disebut Induksi Pegawai KPK.

Berita Rekomendasi

Pendidikan dasar itu membuat Febri ditempa di Pusat Pendidikan KOPASSUS selama dua bulan.

Baca juga: Termasuk Novel Baswedan, Berikut 34 Nama Pegawai KPK yang Dikabarkan Tidak Lolos Tes ASN

Melihat proses panjang seleksi pegawai KPK yang ia alami membuat Febri heran dengan seleksi yang digelar saat ini.

"Karena itu saya nggak habis pikir sekarang beberapa pegawai senior yang berdedikasi dan kinerja bagus terancam disingkirkan hanya karena tes wawasan kebangsaan yang kontroversial ini," cuitnya.

Sebelumnya, Febri juga mempertanyakan terkait soal tes wawasan kebangsaan untuk pegawai KPK.

Ia mengaku bingung dengan pertanyaan yang diajukan dalam tes tersebut.

"Kalaulah benar pertanyaan itu diajukan pewawancara pada Pegawai KPK saat tes wawasan kebangsaan, sungguh saya kehabisan kata-kata dan bingung apa sebenarnya yang dituju dan apa makna wawasan kebangsaan. Semoga ada penjelasan yang lengkap dari KPK, BKN atau Kemenpan tentang hal ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas