Viral di Medsos Setelah Dipromosikan Jokowi, Apa Itu Bipang Ambawang? Kenapa Jadi Kontroversial?
Hari ini, media sosial tengah ramai dengan perguncingan soal kata 'bipang' yang dikaitkan dengan pernyataan Jokowi.
Penulis: Hasanudin Aco
Persisnya ada di dekat rumah retret Costantini, sekitar 50 meter sebelumnya jika datang dari arah Pontianak, di sebelah kiri jalan.
Kenapa Jadi Kontroversi?
Bukan tanpa alasan, meski penyebutan makanan khas Kalimantan, Bipang Ambangan ini adalah salah satu kuliner khas daerah tersebut.
Namun pernyataan soal Bipang Ambawang ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam momen lebaran.
Hal itulah yang menjadi awal hebohnya pernyataan orang nomor satu di Tanah Air ini soal kuliner Bipang Ambawang.
Apa yang diungkapkan oleh Jokowi ini pun jadi kontradiksi dengan perayaan lebaran lantaran bahan dasar pembuatan Bipang Ambawang tersebut.
Konteks perayaan lebaran tahun ini yang menyarankan masyarakat yang merantau untuk tidak mudik memang jadi alasan untuk menekan persebaran covid-19.
Oleh karena itu, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi untuk sedikit mengatasi rasa rindu terhadap kampung halaman.
Makanan khas yang kini bisa dipesan melalui online memang disebut cukup ampuh untuk sedikit mengatasi kerinduan pada kampung halaman.
Komentar netizen
Netizen di media sosial mempertanyakan mengapa Presiden Jokowi mempromosikan bipang Ambawang pada saat menjelang Lebaran.
"Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh² mudik "Bipang Ambawang" ? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner "Babi Panggang" dalam suasana mudik lebaran," kata akun @Nicho_Silalahi.
"Ngomong pesan Bipang (babi panggang) dalam konteks liburan lebaran tentu kurang elok. Tapi jangan lupa juga ada libur kenaikan Isa al Masih. Artinya, menyebut Bipang dalam konteks ini tentu bisa dipahami. Kelirunya itu gak semua konteks liburan disebutkan sedari awal. Heboh deh," timpal akun @na_dirs.
"Hemat saya, bisa dipahami seorang Presiden mengajak membeli bipang, sejauh ajakan itu ditujukan untuk warganya yg tak mengharamkannya. Bukankah warganya tak semuanya muslim?" cuit @na_dirs.