Ketum PAN Kutuk Pengusiran Paksa dan Serangan Biadab Zionis Israel ke Palestina
Pasalnya, kekerasan tersebut sudah bertentangan dengan berbagai resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, mengutuk keras sikap dan tindakan zionis Israel yang menembaki jemaah yang sedang menyelenggarakan salat tarawih di Masjid Al-Aqsa, Palestina pada Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, tindakan itu sangat melukai hati semua orang, terutama umat Muslim dunia.
Pasalnya, kekerasan tersebut sudah bertentangan dengan berbagai resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"Saya mengutuk keras pengusiran dan kekerasan yang dilakukan tentara Israel kepada warga sipil di Masjidil Aqsa dan Sheikh Jarrah," kata Zulhas, sapaan akrabnya kepada wartawan, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Dua Kecamatan di Wonosobo-Temanggung, Jembatan Lodukuh Dibuka Fungsional
"Pengusiran paksa dan tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan berbagai resolusi DK PBB, hukum humaniter internasional, khususnya Konvensi Jenewa IV tahun 1949, dan berpotensi menyebabkan ketegangan dan instabilitas di kawasan," imbuhnya.
Wakil Ketua MPR RI itu menegaskan, sampai kapanpun Indonesia akan menentang Israel dengan segala penjajahannya terhadap warga Palestina.
Baca juga: Info Cuaca BMKG 33 Kota, Senin 10 Mei 2021: Lampung Hujan Ringan, Yogyakarta Cerah Berawan
Baca juga: JADWAL LIVE MotoGP 2021 di TRANS7 - Kesaktian Julukan The Doctor Milik Rossi Perlahan Luntur
Hal itu sesuai amanat pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Zulhas pun mengajak masyarakat untuk berdoa bagi keselamatan rakyat Palestina.
"Mari kita doakan saudara-saudara kita di Palestina, semoga Allah memberikan pertolongan kepada mereka dan umat Muslim di seluruh dunia. Kita sisipkan semua doa dalam doa qunut kita di saat qiyamul lail. Langkah-langkah diplomasi, bantuan kemanusiaan, dan solidaritas pun harus terus kita lakukan," pungkas Zulhas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.