Warga China Masuk Indonesia Saat Masyarakat Dilarangan Mudik, Politikus Nasdem: Ini Tidak Adil
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menilai pemerintah telah bersikap tidak adil terhadap masyarakat, dengan membuka pintu bagi WNA China masuk Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menilai pemerintah telah bersikap tidak adil terhadap masyarakat, dengan membuka pintu warga negara asing (WNA) asal China ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Nurhadi menyikapi masuknya ratusan WNA asal China ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dan kebijakan larangan mudik Lebaran.
"Ini tidak adil bagi masyarakat Indonesia," ujar Nurhadi saat dihubungi, Minggu (9/5/2021).
Menurutnya, keputusan pemerintah kembali membuka rute penerbangan China-Jakarta sangat tidak konsisten dengan kebijakan pengendalian Covid-19 yakni larangan mudik yang sedang diberlakukan saat ini.
Baca juga: Cara Jitu agar Pasien Penyakit Jantung Tetap Bugar di Masa Pandemi Covid-19
"Pemerintah seharusnya memperhatikan tren kenaikan kasus Covid-19 secara nasional, maupun global. Semua kebijakan harus seirama, baik di dalam maupun luar negeri termasuk tempat wisata," kata politikus NasDem itu.
Diketahui, sejak 4 Mei hingga 8 Mei 2021, atau sepekan ini sudah ada 288 WNA asal China masuk ke Indonesia dengan tiga gelombang.
Baca juga: Sepekan, 288 WNA Asal China Masuk Indonesia
Gelombang pertama pada 4 Mei 2021, di mana saat itu ada 85 WNA asal China datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.
Mereka datang sekitar pukul 14.55 WIB dengan pesawat charter China Southern Airlines dari Shenzhen.
Selisih satu hari, pada 6 Mei 2021, sebanyak 46 WNA asal China masuk kembali ke Indonesia dengan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fuzhou.
Baca juga: Soal 85 Orang WNA China Masuk Indonesia, Sahroni: Sudah Dicek Ketat, Sesuai Prosedur
Terakhir, pada 8 Mei 2021, pesawat Southern Airlines CZ-387 dari Guangzhou mendarat di Bandara Soeta pada pukul 05.00 WIB.
Pesawat tersebut membawa 160 penumpang dengan rincian, 157 warga negara China dan 3 warga negara Indonesia.