POPULER NASIONAL PBNU Nilai TWK di KPK Melenceng | Polemik Bipang Ambawang
Berita populer nasional Tribunnews. PBNU menilai TWK di KPK melenceng hingga polemik Bipang Ambawang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
![POPULER NASIONAL PBNU Nilai TWK di KPK Melenceng | Polemik Bipang Ambawang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kpk-dan-bipang-ambawang.jpg)
4. Mengenal Bipang Ambawang
![Kuliner Bipang Ambawang](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kuliner-bipang-ambawang-105.jpg)
Bipang Ambawang tengah menjadi perbincangan hangat.
Kuliner khas Kalimantan ini bahkan menjadi trending topik di Twitter pada Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Ahmad Basarah: Soal Bipang Ambawang, Niat Jokowi Hanya Ingin Promosi Produk Bangsa Sendiri
Baca juga: Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang Viral di Medsos, Ini Kata Mendag
Bipang Ambawang menjadi viral setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutnya dalam pidato yang diunggah dalam video YouTube Kementerian Perdagangan RI 5 Mei 2021 lalu.
Lantas, apa itu Bipang Ambawang?
Bipang Ambawang merupakan restoran khusus makanan babi panggang khas Suku Dayak, Kalimantan Barat.
5. Polemik Bipang Ambawang
![Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap penularan Covid-19. Jokowi minta masyarakat tidak menyepelekan virus Corona atau SARS-CoV-2.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-ingatkan-soal-pandemi.jpg)
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan sejumlah kuliner khas daerah Indonesia, menuai polemik karena menyebut bipang (babi panggang) Ambawang.
Diketahui, bipang Ambawang merupakan kuliner khas dari Kalimantan Barat.
"Untuk Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," kata Jokowi dalam video yang dilihat Tribunnews.com, Sabtu (8/5/2021).
"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," imbuhnya.
Terkait pernyataan tersebut, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, meminta maaf karena telah menimbulkan kesalahpahaman.
Baca berita populer lainnya
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.