Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Go Tik Swan di Google Doodle Hari Ini: Diperintah Soekarno untuk Membuat Batik Indonesia

Google Doodle hari ini, Selasa 11 Mei 2021 memperlihatkan sosok Go Tik Swan atau K.R.T Hardjonagoro, pelopor batik Indonesia.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Go Tik Swan di Google Doodle Hari Ini: Diperintah Soekarno untuk Membuat Batik Indonesia
Tangkap layar laman Google
Google Doodle hari ini, Selasa 11 Mei 2021 memperlihatkan sosok Go Tik Swan atau K.R.T Hardjonagoro, pelopor batik Indonesia. 

Sementara nama Sawunggaling, didasarkan legenda Jawa Timur, Sawunggaling adalah nama seorang tokoh lengendaris pembela kebenaran yang membela rakyat pada zaman penjajahan Belanda.

Setelah Sawunggaling, lahirlah batik Indonesia yang diberi nama Pisan Bali, Kukilo Pekso Wani, Terang Bulan, Sida Mukti, Parang dan lainnya.

Menurut Neneng, batik Indonesia yang dibuat oleh Go Tik Swan adalah hasil perkawinan batik klasik Keraton, terutama gaya batik Surakarta dan Yogyakarta dengan batik gaya pesisir utara Jawa Tengah, terutama Pekalongan.

Teknik pewarnaan soga pada batik Surakarta dan Yogyakarta dikawinkan dengan teknik pewarnaan multiwarna pada batik pesisir.

Go Tik Swan tokoh keturunan Tionghoa yang melestarikan batik dan kesenian Jawa
Go Tik Swan tokoh keturunan Tionghoa yang melestarikan batik dan kesenian Jawa (solo.tribunnews.com)

Baca juga: Mendorong Industri Batik Tulis dan Lurik di Masa Pandemi

Baca juga: Tantangan Berkarya di Tengah Pandemi, Koleksi Denim Batik untuk Gairahkan Pecinta Fesyen

Kedekatan dengan keluarga Keraton

Go Tik Swan sangat dengan dengan KGPH Hadiwijaya yang merupakan salah satu putra dari Pakubowono X, yang juga seorang pegiat seni dan tari Jawa.

Hubungan dekat tersebut, akhirnya membuahkan kepercayaan Go Tik Swan untuk membangun Art Gallery Keraton yang kini dikenal dengan Museum Keraton Surakarta.

Berita Rekomendasi

Go Tik Swan mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) saat diangkat menjadi bupati anom Keraton Surakarta pada 1984.

Karena dedikasinya sangat tinggi terhadap budaya Jawa, gelar yang didapat semakin meningkat.

Ia mendapatkan gelar Panembahan Hardjonagoro pada 2005, yang merupakan gelar bangsawan yang cukup tinggi dalam sebuah kerajaan.

"Belum pernah ada orang di luar tembok keraton yang mendapat gelar Panembahan," ucap Hardjosuwarno, yang merupakan anak angkat Go Tik Swan, seperti ditulis Kompas.com.

Selain itu, dari Presiden Soekarno Go Tik Swan juga mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan.

Soewarno, panggilan akrab Hardjosuwarno juga mengatakan, belum ada pembatik yang mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan, penghargaan yang setara dengan Satya Lencana Kemerdekaan dan Satya Lencana Pembangunan.

Berita Terkait Doodle

(Tribunnews.com/Widya) (Wartakotalive.com/Lilis) (Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas