Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBRI Kairo Bantah Tudingan Imam Jazuli Soal Seleksi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir

KBRI Kairo membantah tudingan Imam Jazuli terkait makin sedikitnya peserta yang diterima dalam seleksi calon mahasiswa baru Al Azhar Mesir tahun 2021

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KBRI Kairo Bantah Tudingan Imam Jazuli Soal Seleksi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir
ISTIMEWA
Ilkustrasi: 205 Mahasiswa Indonesia raih gelar sarjana dari Universitas Al Azhar, Licence (Lc), Magister dan Doktor. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – KBRI Kairo membantah tudingan Imam Jazuli terkait makin sedikitnya peserta yang diterima dalam seleksi calon mahasiswa baru Al Azhar Mesir tahun 2021 yang dimuat di situs citizen journalism Tribunnews, Jumat (14/5/2021) lalu.

Lewat pernyataan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Prof Bambang Suryadi, KBRI menyayangkan pernyataan Imam Jazuli yang menyebut adanya indikasi KBRI bersekongkol dengan Kemenag untuk meminimalisir calon mahasiswa baru dari Indonesia ke Al Azhar.

“Sangat disesalkan dan seyogyanya tidak dilakukan,” kata Prof Bambang Suryadi dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).

Sebelumnya, Imam Jazuli dalam artikel berjudul ‘Catatan Merah untuk Menag Gus Yaqut!’ menyinggung masalah makin sedikitnya calon mahasiswa baru (Camaba) yang lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar Mesir.

Baca juga: KBRI Kairo Mesir Pulangkan 75 WNI, Dijadwalkan Tiba di Jakarta Hari Ini

Karena dari total ada 5.752 siswa yang mengikuti ujian seleksi studi ke Al-Azhar Mesir, telah dinyatakan lulus sebanyak 20 kuota beasiswa dan 1.529 kuota non beasiswa (biaya mandiri) di Al Azhar Mesir.

Imam Jazuli yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, menyayangkan adanya 4.173 Calon Mahasiswa Baru Universitas Al-Azhar yang tidak lulus ujian versi Kemenag.

Berita Rekomendasi

Imam Jazuli menduga seolah-olah ada permainan politis dari seleksi Calom Mahasiswa Baru Indonesia yang ingin masuk Universitas Al Azhar dengan alasan ada mahasiswa Indonesia di Al Azhar sebagai pelaku kriminal, pelecehan seksual, ada persoalan ekonomi, atau ada yang tidak lulus ujian kenaikan kelas, dan lainnya.

Hal tersebut yang disesalkan pihak KBRI yang meminta Imam Jazuli tabayyun untuk mencegah terjadinya fitnah.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir: 11 Orang Meninggal Dunia dan 98 Lainnya Terluka

“Kita semua memahami tentang ajaran agama yang menganjurkan tabayyun antara lain dengan KBRI Kairo agar tidak terjadi tuduhan atau fitnah tersebut diatas,” kata Bambang.

KBRI juga meminta KH Imam Jazuli bertemu dan berdiskusi dengan para pejabat di Kementerian Agama terkait penyelenggaraan peserta didik yang akan menuntut ilmu ke Mesir.

Karena menurutnya itu sebagai salah satu ikhtiar untuk mencari solusi ketimbang melontarkan tudingan yang tidak benar.

“Seyogyanya Al Mukarrom Bapak Kyai dapat bertemu dan berbicara dengan penuh hikmah dengan Kementerian Agama dan para penyelenggara penyiapan anak-anak didik kita yang akan belajar ke Mesir untuk bermusyawarah sebagaimana diperintahkan dalam kitab suci Al-Quran (Ali-Imran/3: 159 dan Asy-Syuura/42: 38), karena menurut kami hal itu dapat menjadi bagian dari ikhtiar mencari solusi secara menyeluruh dan berkesinambungan yang kami nilai jauh lebih mulia daripada melontarkan tuduhan yang tidak betul,” kata Bambang Suryadi.

Bambang menegaskan bahwa pihaknya di KBRI Kairo hanya menjalankan tugasnya, yakni dengan memastikan hak pendidikan anak terpenuhi.

Dalam pemenuhan hak pendidikan anak di Mesir, hak perlindungan terhadap anak juga harus dipastikan.

Baca juga: Hakam Mabruri Berkendara Sepeda Keliling Benua Afrika dari Kairo hingga Cape Town

“Agar anak didik bisa menyelesaikan studinya sesuai waktu yang ditentukan pihak Al Azhar dengan hasil yang baik, dan kemudian mengabdikan ilmunya bagi kemajuan bangsa dan negara,” kata Bambang.

Untuk memenuhi hal-hal tersebut, kewajiban dan tanggung jawab KBRI dan semua pihak terkait untuk mempersiapkan mereka dengan sebaik-baiknya sejak proses sebelum pemberangkatan, saat pemberangkatan, saat ketibaan dan selama berada di Mesir.

Karena keseluruhan proses dan tahapan ini menurutnya sangat penting, sehingga semua pihak harus melaksanakan dan memenuhi tanggung jawab itu secara penuh.

“Terima kasih atas perhatian dan kepedulian Al Mukarrom Bapak Kyai dalam memajukan pendidikan anak-anak Indonesia melalui lembaga pendidikan Al Azhar Mesir karena itu juga tujuan kita semua, termasuk KBRI Kairo,” ujar Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas