PROFIL Indriyanto Seno Adjie Anggota Dewas KPK yang Dilaporkan 75 Pegawai KPK, Pernah Bela Soeharto
Profil Indriyanto Seno Adjie, anggota Dewas KPK yang dilaporkan 75 pegawai KPK nonaktif pada Senin (17/5/2021).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Dikutip dari Kompas.com, Indriyanto merupakan putra dari mantan Ketua Mahkamah Agung periode 1974-1982, Oemar Seno Adji.
Baca juga: Langkah Pimpinan KPK Tarik Dewas terkait SK Asesmen TWK Pegawai Dipertanyakan
Baca juga: Indriyanto Seno Adjie Dilaporkan ke Dewas KPK oleh 75 Pegawai yang Dibebastugaskan
Ia adalah ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia.
Di tahun 2008, Indriyanto termasuk dalam 15 calon hakim Mahkamah Konstitusi yang diajukan panitia seleksi pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya itu, ia pernah tercatat sebagai pengacara yang membela mantan Presiden Soeharto.
Bersama Juan Felix Tampubolon, OC Kaligis, Mohamad Assegaf, dan Denny Kailimang, Indriyanto membela Soeharto dalam kasus melawan majalan Time.
Dalam majalah edisi 24 Mei 1999, terdapat liputan khusus soal kekayaan Soeharto dan sampulnya yang bertuliskan, "Special Report. Soeharto Inc, How Indonesia’s longtime boss built a family fortune."
Kala itu, Mahkamah Agung sempat memenangkan Soeharto dan meminta Time membayar ganti rugi sebesar Rp1 triliun.
Namun, dalam sidang peninjauan kembali, putusan tersebut dibatalkan.
Nama Indriyanto juga pernah disebut-sebut dalam rapat panitia khusus DPR untuk kasus Bank Century pada 2010 lalu.
Saat itu, mantan Kabareskrim Susno Duadji menyebut Indriyanto sebagai pengacara dua pemegang saham pengendali Bank Century, Hesham al Warraq dan Rafat Ali Rizvi.
Sebagian Anggota Dewas dan Pimpinan KPK Dianggap Tak Kompeten
Baca juga: Novel Baswedan dan 74 Pegawai KPK Gugat SK Pembebastugasan ke PTUN
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Dilaporkan ke Dewan Pengawas
Sebagian Anggota Dewan Pengawas dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap tidak kompeten.
Hal itu disampaikan oleh para pegawai lembaga antirasuah yang dinyatakan tak memenuhi syarat dalam asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Sebagian dari anggota-anggota dewas dan sebagian dari pimpinan KPK tidak kompeten," ucap Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko, di kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Senin (17/5/2021).