Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Tokoh Politik atas Pernyataan Jokowi soal 75 Pegawai KPK, Arief Sarankan KPK Dibubarkan

Sejumlah tokoh politik menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Reaksi Tokoh Politik atas Pernyataan Jokowi soal 75 Pegawai KPK, Arief Sarankan KPK Dibubarkan
Twitter @jokowi / TRIBUNNEWS Jeprima
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Arief Poyuono (kanan). Sejumlah tokoh politik menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK. 

"Ini yang tampaknya tidak dipahami dengan baik oleh para pengambil keputusan di KPK," tandasnya.

3. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera

Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera. (dpr.go.id)

Senada dengan Didik Mukrianto dan Arsul Sani, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, juga mengapresiasi sikap Jokowi.

Dilansir Tribunnews, Mardani menilai sikap Jokowi sebagai bentuk perlindungan untuk tidak membiarkan KPK diperlemah.

"Dan tentu apresiasi kepada pak @jokowi yang telah mendengar suara publik serta menjaga semangat pemberantasan korupsi."

"Tidak membiarkan KPK diperlemah, sikap yang beliau tunjukkan," cuit Mardani di akun Twitternya, @MardaniAliSera, Senin (17/5/2021).

Mardani pun setuju atas tindakan pimpinan KPK yang akan membina 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK, sebagai respons mereka terhadap pernyataan Jokowi.

Berita Rekomendasi

"Memang harus seperti ini, terlebih secara peraturan per UU KPK yang baru tidak mengatur alih status kepegawaian KPK melalui TWK," lanjutnya.

Baca juga: Busyro Muqoddas Tantang Firli Bahuri Undang Pimpinan KPK Lama untuk Bahas Polemik TWK

Baca juga: Tak Cukup dengan UU KPK, Busyro Muqoddas: 75 Pegawai yang Jadi Pertahanan Terakhir Ikut Dilumpuhkan

4. Politikus Gerindra, Arief Poyuono

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat ditemui tim Tribunnews.com di Kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). Dalam kesempatan tersebut Arief Poyuono menceritakan tentang warisan dari orangtuanya mengenai ramuan-ramuan jamu yang diperolehnya sehingga dirinya memproduksi jamu anti virus corona. Tribunnews/Jeprima
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat ditemui tim Tribunnews.com di Kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). Dalam kesempatan tersebut Arief Poyuono menceritakan tentang warisan dari orangtuanya mengenai ramuan-ramuan jamu yang diperolehnya sehingga dirinya memproduksi jamu anti virus corona. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Politikus Gerindra, Arief Poyuono, menilai seharusnya Jokowi tak mengintervensi soal 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tidak lolos TWK.

Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi bisa menjadi preseden buruk di masa mendatang jika ada sektor lain yang gagal TWK untuk menjadi ASN.

"Presiden Jokowi tidak boleh mengintervensi hasil tes TWK pegawai KPK yang nggak lulus. Ini bisa jadi preseden buruk."

"Jika 75 pegawai KPK diluluskan untuk jadi ASN, maka seperti guru, dosen, perawat, pegawai honorer yang tidak lulus tes TWK untuk jadi ASN harus diluluskan juga," bebernya, Selasa (18/5/2021), dilansir Tribunnews.

Dibandingkan ke-75 pegawai KPK, kata Arief, guru, dosen, perawat, hingga pegawai honorer lebih penting untuk diluluskan menjadi ASN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas