Dihadiri 350 Ribu Peserta Secara Daring, Launching Program Literasi Digital Kominfo Catat Sejarah
Setidaknya ada ratusan ribu partisipan yang menghadiri kegiatan peluncuran program tersebut secara daring.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan peluncuran program Literasi Digital Nasional (Siberkreasi) yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencetak sejarah baru karena dihadiri ratusan ribu peserta secara daring.
Hal ini diungkapkan Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat memberi sambutan dalam peluncuran program tersebut di Tenda Roder Area Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
"Saudara-saudaraku semua, yang hadir melalui aplikasi Zoom, hari ini kita mencetak sejarah sebagai salah satu pertemuan daring, pertemuan dalam jaringan dengan peserta terbanyak," kata Johnny.
"Setidaknya saya mendapat data terakhir, 350 ribu partisipan hadir secara virtual," imbuh Johnny menambahkan.
Baca juga: Program Literasi Digital, Kemenkominfo Ingin Pastikan Masyarakat Optimalkan Kebermanfaatan Internet
Johnny mengatakan catatan sejarah pertemuan dalam jaringan terbanyak tersebut menandai transformasi menuju era digital.
"Momentum ini adalah titik transformasi, di mana partisipasi saudara-saudara semua tidak hanya menandai kebangkitan Nasional, tetapi juga menunjukkan kebangkitan era baru, era digital nasional Indonesia," ujar Johnny.
Peluncuran program Literasi Digital Nasional merupakan tindaklanjut mengenai percepatan transformasi digital nasional, khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.
Kementerian Kominfo memandang Program Literasi Digital Nasional adalah sebuah keharusan di tengah semakin masifnya penggunaan internet oleh masyarakat.
Saat ini terdapat setidaknya 196,7 juta warga net di Indonesia.
"Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet," kata.
Pada tahun 2021, Program Literasi Digital Nasional direncanakan untuk diadakan melalui setidaknya 20 ribu pelatihan yang dilaksanakan secara daring.
Pelatihan dilakukan menggunakan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital yaitu Digital Ethics, Digital Society, Digital Skills, dan Digital Culture.
Setiap tahunnya program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
"Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan pemerintah dalam melaksanakan terobosan, dan keseriusan pemerintah dalam melakukan akselerasi di bidang pengembangan sumber daya manusia digital," jelas Johnny.
Diharapkan, program Literasi Digital Nasional ini dapat menghasilkan 50 juta masyarakat Indonesia yang 'melek' secara digital pada 2024 mendatang.
"Dengan demikian kita bersama harapkan, setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan ter-literasi secara digital sampai tahun 2024 mendatang," kata Johnny.
"Diharapkan terus meningkat di periode pemerintahan berikutnya hingga mencapai 100 juta masyarakat," sambung dia.