Dugaan Data Kependudukan Bocor, Roy Suryo Sentil Badan Siber dan Sandi Negara
Pakar Telematika KRMT Roy Suryo menanggapi dugaan bocornya jutaan data kependudukan Indonesia yang diperjualbelikan di internet.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika, KRMT Roy Suryo menanggapi dugaan bocornya jutaan data kependudukan Indonesia yang diperjualbelikan di internet.
Roy Suryo menanggapi siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kamis (20/5/2021), yang menyebut belum dapat disimpulkan terjadinya kebocoran.
Melalui akun Twitter miliknya, Roy Suryo juga mempertanyakan kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sudah viral dan bahkan dimuat di hampir semua media mainstream soal kebocoran data-data penduduk Indonesia sejumlah 279 juta jiwa dan dijual di situs online, namun barusan siaran pers resmi Kemkominfo menyatakan bahwa "belum dapat disimpulkan terjadinya kebocoran."
"Bagaimana ini BSSN? AMBYAR," lanjut Roy Suryo.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Roy Suryo menyebut kasus bocornya data kependudukan berada di bawah tanggung jawab BSSN.
"Iya, BSSN lah yang seharusnya bertanggung jawab atas hal-hal tersebut," ucap Roy Suryo melalui pesan singkat, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Dugaan Kebocoran Data 279 Juta Penduduk Indonesia, Kominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan
Sementara itu, Kemenkominfo melalui juru bicaranya telah buka suara soal dugaan kebocoran data ini.
Kemenkominfo menduga kuat kebocoran data penduduk Indonesia berasal dari data BPJS Kesehatan.
Untuk itu, Kemenkominfo akan memanggil direksi BPJS Kesehatan hari ini, Jumat (21/5/2021).
"Investigasi kami lakukan sesuai dengan PP 71 dan langkah-langkah yang dilakukan, pertama, pada hari ini Kemenkominfo akan memanggil direksi BPJS Kesehatan," ungkap Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi, Jumat, dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Begini Tanggapan Dukcapil & Kominfo soal Dugaan Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor
Sebelumnya diberitakan, jagad dunia maya dihebohkan dengan sebuah utas mengenai bocornya 279 juta data penduduk Indonesia.
Akun @ndagels di Twitter menginformasikan kebocoran itu dan cukup bikin heboh para warganet.