Tanggapan Ganjar Soal Dirinya yang Tak Diundang ke Temu Kader PDIP Jateng: Aku Ki Wong Jawa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan soal ketidak hadirannya di acara Temu Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Gigih
Pada susunan rundown acara yang tersebar di kalangan jurnalis, tertulis; "tamu tatap muka: 100 orang. (terdiri dari) DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Prop Jateng, kepala daerah & wakil kader se Jateng (kecuali gubernur)."
Baca juga: Pengamat Nilai Ada Pihak yang Tak Nyaman dengan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Sedangkan tamu virtual via zoom, yakni 463 anggota DPRD kabupaten/kota, 35 DPC kabupaten/kota, 573 PAC, serta badan dan organisasi sayap PDI Perjuangan se-Jawa Tengah.
Belum ada konfirmasi dari Ganjar perihal ketidakhadiran dirinya.
Kabag Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng, Hanung Cahyo mengatakan bahwa ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapat undangan.
"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," tegasnya.
Baca juga: Fx Rudy Kaget Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara PDIP di Semarang
Sindiran Puan Soal Pemimpin
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani sempat memberikan sebuah sindiran saat memberikan arahan kepada para kader PDIP di Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Dalam sambutannya, Puan sempat melontarkan sindiran soal filosofi pemimpin menurutnya.
Menurut Puan, pemimpin seharusnya berada di lapangan, bukan malah di sosial media.
Puan juga menekankan, jika pemimpin harus berada di lapangan agar orang-orang yang mendukungnya bisa melihat.
Baca juga: Sejarah 2004 Disebut Bisa Terulang jika PDIP Usung Puan Jadi Capres Dibanding Ganjar Pranowo
"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed."
"Pemimpin yang memang dilihat sama temen-temennya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," kata Puan dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).
Lebih lanjut, Puan menegaskan jika sosmed memang diperlukan.
Menurut Puan, dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja, tapi juga harus secara nyata di lapangan.