Heboh SMS Peringatan Dini Tsunami di Jawa-Bali-NTT, BMKG: Mohon Maaf Sistem Kami Error
Jagat media sosial Twitter mendadak heboh lantaran pesan singkat sms beredar luas di masyarakat terkait peringatan dini tsunami
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jagat media sosial Twitter mendadak heboh lantaran pesan singkat sms beredar luas di masyarakat terkait peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pesan itu berisikan peringatan dini tsunami yang informasinya tidak begitu rinci.
Hal tersebut menimbulkan kebingungan karena tidak ada penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selaku pihak yang menyebarkan pesan itu.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Kamis 27 Mei 2021: Waspada Cuaca Ekstrem di 18 Wilayah
"Saya terima sms dari kominfo bmkg seperti ini... Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG. Bisa dijelaskan ini apa ya?? Perkiraan gempa atau apa??," tulis akun Twitter @omingbudis, Kamis (27/5/2021).
Dalam pesan tersebut hanya tertulis nama-nama provinsi yakni Jawa Timur (Jatim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jawa Tengah (Jateng) yang akan dilanda gempa dengan kedalaman 10KM pada 4 Juni 2021 mendatang.
Baca juga: Kebocoran Data BPJS Kesehatan Bagaikan Tsunami
Alhasil, pesan ini langsung viral dan BMKG langsung merespon pesan tersebut.
BMKG meminta maaf atas kesalahan peringatan dini mengenai isu tsunami tersebut.
Kepala Humas BMKG Taufan menyebut ada kesalahan sistem informasi yang menyebabkan tersebarnya pesan berantai itu.
"Mohon maaf, ada error di sistem kami, saat ini sedang kami telurusi. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata dia saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Hingga saat ini lini masa Twitter masih diramaikan oleh cuitan oleh masyarakat khususnya Jawa dan Bali.
Banyak pengguna ramai-ramai mengupload pesan tersebut untuk menanyakan ke BMKG terkait kebenaran pesan itu.
Terkait pesan peringatan dini tsunami itu, Tribunnews.com telah menghubungi Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi untuk menanyakan ada tidaknya kaitan sms tersebut dengan sistem dari Kominfo. Namun, hingga berita ini dinaikkan, yang bersangkutan belum bisa dihubungi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.