Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Guru Soal PJJ: Lebih Mengena Kalau Sekolah Tatap Muka

Dian Kartika mengakui memang dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberi dampak ketertinggalan bagi pendidikan

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Curhat Guru Soal PJJ: Lebih Mengena Kalau Sekolah Tatap Muka
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
BELAJAR JARAK JAUH - Pelajar SMP Negeri 32 Kota Tangerang, sedang mengakses aplikasi e learning system application (ELSA) seusai diluncurkan, Jumat (13/11/2020). ELSA digunakan institusi pendidikan untuk mendukung program pengajaran di kelas dengan metode pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai solusi dalam proses belajar mengajar di masa pandemi. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril menyatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) punya dampak buruk yakni hilangnya kesempatan belajar.

Efek jangka panjangnya, berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik.

Butuh waktu 9 tahun lamanya untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Seorang guru di MAN 1 Lebak, Banten, Dian Kartika mengakui memang dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberi dampak ketertinggalan bagi pendidikan terutama peserta didik dan guru.

"Baik dari segi penguasaan materi, sosialisasi,etika, tata krama dan pola pikir," kata Dian saat berbincang dengan Tribun, Jumat(28/5/2021) malam.

Baca juga: Kemendikbud Riset Ungkap Cara Agar Guru Dapat Hasil Assesmen Murid Secara Valid Selama PJJ

Dian juga memprediksi bisa lebih dari 9 tahun mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Tergantung nanti kesiapan guru, orangtua, pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk mengejar ketertinggalan itu," katanya.

Meski saat ini ada kemajuan teknologi kata Dian, mengajar dan mendidik dengan cara tatap muka memang lebih mengena.

Baca juga: Dukung PJJ, Aplikasi Asal Bekasi Ini Donasikan Alat Live Streaming dan Kuota Bagi Sekolah

Interaksi sosial berjalan juga kedekatan emosional terhadap peserta didik juga terjadi.

"Walaupun ada teknologi secara online bisa zoom, google meet. Kalau di sekolah disediakan website juga namanya e-learning buat KBM namun lebih ngena kalau kita bisa pembelajaran secara tatap muka," kata Dian.

Dian juga berharap pandemi covid-19 segera selesai dan hilang dari muka bumi khususnya di Indonesia.

"Amin, semoga cepat selesai pandemi ini," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas