Centre for Youth and Population Research Ingatkan Potensi Ledakan Penduduk Lansia di Indonesia
"Indonesia harus siap kuda-kuda untuk ini. Kita tidak lagi punya waktu," kata Dedek, Sabtu (29/5/2021).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Hari Lansia Nasional, Direktur Eksekutif Centre For Youth and Population Research, Dedek Prayudi mengingatkan bahwa ledakan penduduk lansia sudah di depan mata.
"Bonus demografi sudah hampir mencapai puncaknya dalam 3 tahun dan penuaan penduduk segera menggantikan. Indonesia harus siap kuda-kuda untuk ini. Kita tidak lagi punya waktu," kata Dedek, Sabtu (29/5/2021).
Dedek menyebutkan bahwa penuaan penduduk disebabkan oleh beberapa faktor pembangunan yaitu meningkatnya layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB),
"Angka harapan hidup terus meningkat dengan terus membaiknya layanan kesehatan. Angka kelahiran terus menurun hingga hampir mencapai replacement level. Hari ini satu dari sepuluh penduduk Indonesia adalah lansia," ujar Dedek.
Baca juga: Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Cakupan Vaksinasi Covid-19 Lansia Terbesar di Indonesia
Lebih jauh, demografer yang akrab dipanggil Uki ini menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan diri menyambut ageing society.
Ageing society adalah pengarustamaan prinsip "active ageing" di berbagai kebijakan pembangunan yaitu orientasi kebijakan yang memfasilitasi lansia muda agar tetap dapat menjalankan fungsi sosial dan ekonomi.
"Terutama di bidang pencegahan penyakit dan disabilitas sejak muda serta kelayakan segala infrastruktur dan regulasi agar lebih bersahabat bagi lansia. Mari mulai berpikir bahwa lansia muda adalah aset pembangunan yang sangat berpengalaman, bukan beban!," tutup Dedek.