Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Soroti Potensi Bahaya Rivalitas Antar-Ideologi

Adanya globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Soroti Potensi Bahaya Rivalitas Antar-Ideologi
Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 yang digelar, Selasa (1/6/2021). Presiden memimpin upacara peringatan tersebut secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak tidak terkecuali bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat semakin memperkokoh nilai-nilai Pancasila, untuk mewujudkan Indonesia maju. 

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, secara virtual, Selasa (1/6/2021).

“Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan," kata Jokowi.

Disampaikan meskipun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan sepanjang Republik Indonesia berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila semakin berat.

Baca juga: Firli Bahuri Wajibkan Setiap Insan KPK yang Jadi ASN Harus Berjiwa Pancasila

Adanya globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.

Menurut Presiden, yang harus diwaspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antar nilai-nilai, dan rivalitas antarideologi. 

Berita Rekomendasi

Sebab ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi.

Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga turut memengaruhi setiap aspek ideologi. Masuknya revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berinteraksi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara. 

Kemudahan tersebut dapat digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia dan keseluruh kalangan serta usia.

“Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui strandar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini,” ujarnya.

Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut diperlukan perluasan dan pendalaman nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. 

Diperlukan cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dengan hadirnya revolusi industri 4.0.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila juga diikuti secara virtual oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno. 

Selain itu pejabat-pejabat negara seperti Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD, Ketua MA, Ketua MK, Ketua Komisi Yudisial, Ketua BPK RI, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju dan para duta besar negara sahabat.

Pada upacara itu, pembacaan teks Pancasila dilakukan oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo. 

Untuk pembacaan pembukaan UUD 1945 dilakukan oleh Ketua DPR Puan Maharani dan pembacaan doa oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas