Disebut Terlibat dalam Pengadaan Alpalhankam, PT TMI: Tidak Ada Satu Kontrak pun dari Kemenhan
Peran PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal ToT.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredarnya draf dokumen Peraturan Presiden (Perpres) tentang pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2020-2024 senilai sekira Rp 1.785 triliun menggegerkan publik.
Pihak Kementerian Pertahanan melalui Juru Bicara Menteri Pertahanan sudah menjawab terkait beredarnya dokumen tersebut pada Senin (31/5/2021).
Namun terkait dokumen tersebut, akademisi sekaligus pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie juga menyebut PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI) yang mengurus pengadaan alpalhankam dalam rencana pengadaan tersebut.
Connie juga mendapatkan sebuah dokumen yang menyatakan direksi PT TMI ditunjuk langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia mengungkapkan dirinya juga sudah bertemu seorang jenderal TNI yang menjabat sebagai Direktur PT TMI di kantor PT TMI.
Namun, kata Connie, jenderal tersebut akhirnya dipecat setelah Connie bercerita ke orang lain soal pertemuan tersebut.
Baca juga: Apa Kata Wamenhan Soal Alpalhankam Senilai Rp 1.785 Triliun?
Pada Selasa (1/6/2021), PT TMI kemudian mengeluarkan pernyataan pers merespons pemberitaan tentang keterlibatan PT TMI dalam pengadaan alpalhankam Kementerian Pertahanan.
Corporate Secretary PT TMI Wicaksono Aji mengatakan PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan yang dulunya adalah Yayasan Kesejahterahaan Pendidikan dan Perumahan di bawah Kementerian Pertahanan.
Aji mengatakan PT TMI adalah wadah dari para ahli-ahli alutista berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
Selain itu, kata dia, peran PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal ToT.
"Perlu diketahui bahwa tidak ada satu kontrak pun dari Kementerian Pertahanan ke PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh Kementerian Pertahanan," kata Aji dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (1/6/2021).
Ia melanjutkan, visi PT TMI adalah mewujudkan ToT yang berbobot, yang benar-benar berkualitas dari segi teknologi dan teknis.
"Kehadiran PT TMI, kata dia, adalah untuk menjawab permasalahan ToT yang selama ini belum maksimal, yang kerap kali disebabkan oleh beberapa prinsipal yang belum penuh dalam memberikan teknologinya kepada Indonesia," kata Aji.