Risma Bereaksi soal Bupati Alor Amon Djobo Marahi Staf Kemensos: Sebetulnya Bukan Bantuan PKH
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, bereaksi soal Bupati Alor Amon Djobo yang marah kepada dua staf Kemensos.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
"Kita tidak bisa merapatkan bantuan, karena cuacanya buruk, sehingga syahbandar mengatakan tidak bisa melaut, kapal-kapal semua berhenti," ujarnya.
Baca juga: Polda Papua Barat Telusuri Kasus Dugaan Korupsi Bupati Fakfak Untung Tamsil
Baca juga: Sosok Bupati Alor Amon Djobo, Viral Marahi Staf Mensos, Sempat Siap Mundur jika Warganya Kena Covid
Namun, di tengah kendala tersebut, Risma menerima tawaran bantuan dari Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggerk.
"Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD (Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk)."
"Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti'," ungkap Risma.
"Ya sudahlah, kemudian disebarkanlah, karena kami tidak bisa (karena banyak sekali (yang membutuhkan) saat itu kami tidak bisa kontak siapapun di situ. Jadi seperti itu," pungkasnya.
Amon sendiri mengaku ia memang memarahi staf Kemensos terkait bantuan bencana.
Masih mengutip Pos Kupang, penyebab Amon marah adalah laporan Risma pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan virtual penanganan bencana di NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021.
Ia menerangkan, saat itu Risma lapor pada Presiden telah menerahkan bantuan pada korban bencana di Alor melalui DPRD.
Hal itu membuat Amon tersinggung karena merasa pemerintah daerah telah dilangkahi.
Amon bahkan menilai apa yang terjadi soal bantuan bencana tersebut adalah kepentingan politik.
Karena itu, Amon pun tersulut emosi hingga akhirnya ia marah saat staf Kemensos melaporkan bantuan kematian pada warga.
Baca juga: PROFIL Amon Djobo, Bupati Alor yang Marahi dan Usir 2 Staf Risma, Pernah Ancam Kolonel TNI AD
Baca juga: POPULER Regional: Viral Bupati Alor Marahi 2 Staf Risma | Remaja Bunuh Diri sambil Video Call Pacar
"Mereka datang yang dua orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang mati 15 juta."
"Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami," ujar dia.
"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tandasnya.