Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Pandemi Covid-19, Lelang Barang Sitaan Tersangka Korupsi Asabri Tak Ada Pembeli

Lelang aset tersangka kasus korupsi PT Asabri (Persero) sepi peminat padahal Kejagung sudah melelang secara online sejak Jumat (28/5/2021).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Imbas Pandemi Covid-19, Lelang Barang Sitaan Tersangka Korupsi Asabri Tak Ada Pembeli
dok. Kejagung
Bus-bus sitaan Kejagung RI dari tangan RW, tersangka kasus korupsi PT ASABRI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Ali Mukartono mengatakan lelang aset tersangka kasus korupsi PT Asabri (Persero) sepi peminat. 

Padahal, Kejaksaan Agung RI mulai melelang sejumlah barang sitaan secara online di website lelang.go.id sejak Jumat (28/5/2021).

Adapun barang yang pertama kali dibuka pelelangan adalah mobil dan bus hasil sitaan.

"Informasinya tidak ada yang beli (lelang barang sitaan Asabri)," kata Ali di Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu (2/6/2021) malam.

Baca juga: Hasil Sidak Camat Cisarua ke Kedai Viral Jual Mie Instan Rp 54 Ribu, Pengelola Akui Salah Hitung 

Ali menyampaikan sepinya peminat tersebut lantaran penurunan daya beli imbas pandemi Covid-19.

Itulah kenapa, tim lelang kesulitan menjual barang sitaan untuk kembalikan kerugian negara.

"Gak tau, karena masalah pandemi atau gimana. Tapi ini betul informasi (tidak ada yang beli) dan masih diupayakan," ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Ia menuturkan barang sitaan yang paling sepi peminat adalah armada bus hasil penyitaan di Solo.

Namun secara keseluruhan, lelang barang sitaan kasus Asabri belum ada yang mendaftar sama sekali 

"Terutama bus itu gak tau ya. Apa nggak ada yang minat ya. Sementara pengumuman belum ada yang daftar lah. Masih tunggu lah," tukasnya.

Bus-bus sitaan Kejagung RI dari tangan RW, tersangka kasus korupsi PT ASABRI.
Bus-bus sitaan Kejagung RI dari tangan RW, tersangka kasus korupsi PT ASABRI. (dok.e Kejagung)

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) memang sempat membuka pelelangan barang bukti atau barang sitaan negara dari kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang dalam pengelolaan keuangan dan investasi PT Asabri (Persero).

Satu barang sitaan negara yang akan dilelang tersebut terdiri dari 17 bus dengan merek Mitsubisi, Hino dan Mercedes Benz.

Lelang itu sejatinya telah digelar secara online di website lelang.go.id pada Jumat (28/5/2021). 

Namun hingga kini, belum ada satu pun peserta yang mengikuti lelang tersebut.

Adapun penyelenggara lelang yakni Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta.

Harga limit atau nilai awal lelang yang ditawarkan bus tersebut mulai dari Rp 290 juta hingga Rp 727 juta. Sementara uang jaminannya mulai dari Rp 60 juta hingga Rp 170 juta.

Baca juga: Respon Menkes Sikapi Korupsi Masker dan Hasil Pemeriksaan 20 ASN Dinkes Banten yang Berniat Mundur

Berikut ini beberapa hal yang perlu dicermati sebelum mengikuti lelang:

1. Obyek dilelang dalam kondisi apa adanya (as is) dengan segala cacat/resiko/kekekurangan fisik dan non fisik dan kewajiban yang timbul dari transaksi lelang dan/atau kepemilikan atas objek Lelang dimaksud.

2. Peserta lelang yang sudah menyetor uang jaminan dianggap sudah mengetahui objek lelang yang telah ditawar olehnya.

3. Penawar/Pembeli tidak berhak untuk menolak atau menarik diri kembali setelah pembelian disahkan dan melepaskan segala hak untuk meminta kerugian atas sesuatu apapun juga.

4. Kebenaran data terkait lelang sebagaimana dimaksud seperti obyek yang dilelang baik lokasi, luas tanah, jenis hak atas tanah, ada tidaknya bangunan, gambar/foto terbaru barang yang dilelang, nilai limit, jaminan penawaran lelang dan jangka waktu pengajuan penawaran lelang merupakan tanggung jawab penjual.

5. Karena satu dan lain hal pihak penjual dan / atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan/penundaan lelang terhadap obyek lelang di atas, dan pihak-pihak yang berkepentingan / peminat tidak dapat melakukan tuntutan / keberatan dalam bentuk apapun terhadap penjual dan/atau Pejabat Lelang, KPKNL, Kanwil DJKN dan Kantor Pusat DJKN.

Baca juga: Pengakuan Pemilik Kedai Viral di Puncak: Mengaku Salah Hitung, Siap Kembalikan Uang Pelanggan

6. Pastikan data yang anda sampaikan dan transaksi perbankan yang anda laksanakan sudah benar/tepat. Ketidakbenaran data dan transaksi perbankan dapat membuat anda tidak bisa menjadi peserta lelang.

7. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Pengumuman Lelang. Jika terdapat perbedaan antara data yang ditayangkan pada aplikasi ini dengan deskripsi pada Pengumuman Lelang maka berlaku deskripsi pada Pengumuman Lelang

8. Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI Jl. Sultan Hasanudin No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax: (021)-72798353 / +6281230299099 email: pusatpemulihanaset@kejaksaan.go.id atau atau dapat menghubungi KPKNL Surakarta (0271) 723644.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas