Kepala BRIN Pastikan Dukungan pada Riset Pengembangan Vaksin Covid-19 oleh Anak Bangsa
Tahun ini salah satu fokus utama BRIN yakni melakukan realokasi anggaran, untuk mendukung pengembangan vaksin Covid-19 oleh para peneliti tanah air
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan kegiatan pengembangan vaksin Covid-19 oleh anak bangsa akan mendapat dukungan yang lebih kuat.
BRIN, sebagai badan, kini tidak hanya memfasilitasi para peneliti.
Namun juga bertanggung jawab memastikan agar infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), serta anggaran dalam melakukan penelitian tercukupi.
"Jelas, justru makin kuat (peranan BRIN dalam mendukung para periset). BRIN bukan hanya untuk memfasilitasi, mengumpulkan habis itu menawarkan perlu hibah apa. Sudah engga seperti itu," ujar Laksana saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Sabtu (5/6/2021).
"Sekarang kita yang melakukan (penelitian), para periset itu semua berada di bawah kita sekarang," sambung dia.
Tidak seperti kementerian, BRIN sebagai badan bukan hanya membuat suatu kebijakan yang berskala nasional.
Tapi juga turut melaksanakan kebijakan tersebut.
Baca juga: Dede Yusuf Minta Setiap Pemerintah Daerah Bentuk Satgas Pengawasan Sekolah Tatap Muka
"Kita tidak hanya membuat kebijakan, tapi juga melaksanakan, dan jadi pelaksananya," tutur Laksana.
Tahun ini salah satu fokus utama BRIN yakni melakukan realokasi anggaran, untuk mendukung pengembangan vaksin Covid-19 oleh para peneliti tanah air.
Mekanisme pendanaan kepada para pengembang vaksin Covid-19 pun kini diubah.
Bukan lagi berbasis hibah, tetapi langsung diberikan kepada peneliti per tahapan penelitian vaksin.
"Sehingga proses administrasi jadi lebih simpel, dan semua tim peneliti vaksin Covid-19 bisa dibiayai oleh BRIN," ujar Laksana.
"Bahkan kalau ada tim baru sekalipun kita welcome sesuai dengan progresnya. Dana juga tidak terkunci di salah satu tim," sambung dia.