Satgas Cairkan Dana Siap Pakai ke Pemda Kudus untuk Biayai Penanganan Lonjakan Covid-19
Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kudus sangat tinggi, bahkan rumah sakit darurat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Satgas penanganan Covid-19 memberikan dana siap pakai kepada pemerintah daerah Kudus untuk penanggulangan Covid-19. Selain dana siap pakai, Satgas juga memberikan bantuan berupa tenda, masker, dan hand sanitazer.
Kasus Corona di Kudus sempat melonjak 5 kali lipat hingga mencapai 783 kasus pada 26 Mei lalu. Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kudus sangat tinggi, bahkan rumah sakit darurat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.
"Berdasarkan hasil kunjungan tim Satgas pusat ke Jawa Tengah beberapa hari lalu melalui koordinasi dengan jajaran pimpinan daerah, pemerintah pusat melalui BNPB memberikan bantuan berupa dukungan dana siap pakai kepada pemerintah Kabupaten Kudus dan beberapa bantuan lain meliputi tenda isolasi, masker kain, kemudian masker kain untuk anak, dan hand sanitizer," kata juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Jumat, (4/6/2021).
Wiku mengatakan, berdasarkan tinjauan di lapangan tren kenaikan kasus aktif di provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan secara stagnan mulai minggu kedua bulan Mei.
Baca juga: Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD Lukmonohadi Kudus Belum Sesuai Standar WHO
Pada 30 mei lalu provinsi Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan kenaikan kasus paling tinggi secara nasional, yaitu 51 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Di Kudus Melonjak, Ketua Satgas Ganip Warsito Tinjau Pasar Bitingan
"Berdasarkan zonasi Kabupaten Kota pun, Provinsi Jawa Tengah memiliki 1 Kabupaten berzona merah yaitu Kudus, kemudian 10 kabupaten kota berzona orangnya yaitu Kabupaten Temanggung, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purworejo, kota Salatiga, kota Surakarta, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Sragen, dan 2 Kabupaten Kota berzona kuning yaitu Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di Kudus telah terprediksi. Usai libur panjang, sejumlah wilayah di Jateng akan mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini mencatat setidaknya ada delapan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus secara signifikan meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri dan Kudus.
“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan (kasus),” kata Ganjar.
Apa yang terjadi di Jawa Tengah persis seperti yang terjadi pada 2020 bahwa peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya Bed Occupancy Rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.
Kendati telah dilakukan konsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari liburan panjang, namun Ganjar mengakui bahwa hal itu tidak semua diantisipasi dengan baik oleh sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sehingga terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.
Selain kurangnya antisipasi, kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus juga terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan.
“Kaget gitu ya. Dia tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” jelas Ganjar.