Cegah Karhutla, Pemerintah Luncurkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca
Upaya pencegahan lebih dikedepankan, sehingga TMC dilakukan pada status Siaga Darurat suatu Provinsi telah ditetapkan
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) meluncurkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.
Adapun dalam peluncuran operasi TMC ini KLHK bekerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU, BNPB, BMKG, dan mitra kerja swasta yakni PT. Sinar Mas dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper.
Direktur Jenderal (Dirjen) PPI KLHK Laksmi Dhewanthi menjelaskan, TMC merupakan upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan hujan buatan yang turun dapat memadamkan api.
"Upaya pencegahan lebih dikedepankan, sehingga TMC dilakukan pada status Siaga Darurat suatu Provinsi telah ditetapkan," kata Laksmi dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Manfaat Pemberian Akses Kelola dan Pemanfaatan Kehutanan ke Masyarakat
Lanjut kata Laksmi, hujan buatan tersebut dibuat dengan menginduksi awan-awan potensial sehingga turun hujan untuk membasahi lahan gambut.
Tak hanya itu, kata dia hujan buatan itu juga dapat mengatasi kekeringan pada wilayah hutan yang berpotensi mudah terbakar, mengisi embung, dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan pada areal yang cukup luas.
“Pada tahun 2021 ini sudah ada empat provinsi yang telah menetapkan Status Siaga Darurat, yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Pada provinsi-provinsi ini perlu segera dilakukan peningkatan upaya pengendalian karhutla sehingga karhutla dapat diatasi dengan cepat, api tidak membesar, dan tidak terjadi bencana kabut asap,” tegas Laksmi.
Lebih lanjut, Laksmi mengatakan, pelaksanaan operasi TMC ini mewujudkan sinergitas para pihak dalam operasionalisasinya.
Beberapa pihak yang terlibat antara lain KLHK, BPPT, BNPB, BMKG, TNI AU, BRGM, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat.
Selain itu, pihaknya dalam hal ini KLHK juga melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui sosialisasi dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan hingga melakukan patroli terpadu.
Pengecekan titik panas (hotspot) juga kata dia, dilakukan pada setiap hotspot yang terpantau serta melakukan pemadaman dini jika ditemukan kejadian kebakaran hutan dan lahan oleh para petugas di lapangan.
"Operasi TMC ini menjadi suatu terobosan dalam rangka mitigasi kebakaran hutan dan lahan dengan memanfaatkan teknologi yang diharapkan dapat bermanfaat dalam mempertahankan kebasahan lahan terutama lahan gambut untuk meminimalisir potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," tukasnya.