Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adaptasi Perubahan Iklim, Pemerintah Targetkan 20.000 Kampung Iklim pada 2024

Selain berdampak pada keanekaragaman hayati, perubahan iklim berdampak pada perekonomian nelayan, petani yang akan berdampak pada perekonomian negara.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Adaptasi Perubahan Iklim, Pemerintah Targetkan 20.000 Kampung Iklim pada 2024
Tribunnews/Muhammad Iqbal Firdaus
Mural digambar pada tembok-tembok di Kampung Iklim, Kelurahan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (29/10/2019). Mural ini memiliki banyak tema yang tersebar di enam kelurahan di Kecamatan Palmerah yang dibuat oleh warga sekitar dan bekerja sama dengan pihak swasta. Tribunnews/Muhammad Iqbal Firdaus 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya mitigasi akibat dampak perubahan iklim, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan terbentuknya Program Kampung Iklim (Proklim) sejumlah 20.000 desa pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Laksmi Dhewanti saat membuka Pameran Virtual Proklim, Kamis (17/06/2021).

"Kami meyakini kita semua bisa dan dapat menjadi motor utama dalam menciptakan kelestarian lingkungan hidup," kata Laksmi, Kamis.

Dampak perubahan iklim semakin terasa di dunia, termasuk di Indonesia.

Dampak perubahan iklim salah satunya berupa kenaikan permukaan air laut.

Fenomena ini menyebabkan terjadinya abrasi berupa berubahnya posisi garis pantai yang berakibat berubahnya ekosistem gambut.

BERITA REKOMENDASI

Padahal ekosistem gambut berfungsi sebagai habitat ikan dan penahan gelombang pasang dan tsunami.

Selain berdampak pada keanekaragaman hayati, perubahan iklim juga berdampak pada perekonomian nelayan dan petani yang juga akan berdampak pada perekonomian negara.

Akibat perubahan iklim, terjadi fenomena la nina dan el nino yang tidak bisa diprediksi.

Fenomena cuaca el nino yang sangat ekstrem dan rentan terjadi bencana kekeringan, larang pangan, hingga kebakaran hutan.

Disaat fenomena la nina atau musim basah dengan hujan intensitas tinggi rentan menyebabkan terjadinya longsor di dataran tinggi dan banjir di daerah dataran rendah.


KLHK menyelenggarakan Proklim yang merupakan Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim di Tingkat Tapak Berbasis Komunitas di Indonesia.

Baca juga: Adaptasi Perubahan Iklim, Desa Mensiau Kalimantan Barat Manfaatkan Limbah Kayu Untuk Disinfektan

Proklim merupakan program sinergi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang berlingkup nasional guna meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain, untuk penguatan kapasitas adaptasi dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas