Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ledakan Kasus Covid-19 di Indonesia, dalam Sehari Ada 12.624 Kasus Baru, Tersebar di 33 Provinsi

Berdasakan data di laman Covid-19.go.id, dilaporkan terdapat tambahan kasus baru sebanyak 12.624 pasien. 

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ledakan Kasus Covid-19 di Indonesia, dalam Sehari Ada 12.624 Kasus Baru, Tersebar di 33 Provinsi
hearingreview
Ilustrasi virus corona 

Khusus untuk pendidikan tatap muka sementara dihentikan simulasinya sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. Hal ini mengantisipasi beberapa klaster yang timbul dari lembaga pendidikan.

“Laporan terakhir di Pesantren Madani sudah ada 93 kasus, hari ini bertambah 18 kasus lagi,” sebutnya.

Bima Arya juga kembali mewanti-wanti agar seluruh lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan tatap muka atau siswa-siswinya berasal dari luar kota agar tidak menggelar pembelajaran tatap muka.

“Apabila ada gejala segera koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor,” tuturnya.

Penyebab utama lonjakan

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan penyebab utama kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Ia mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia melonjak karena mobilitas masyarakat saat libur panjang Idul Fitri 2021.

BERITA TERKAIT

Analisis itu berdasarkan kejadian pada libur panjang 2020 lalu.

"Peningkatan penularan yang terjadi saat ini kaitannya dengan mobilitas dan kerumunan terkait dengan liburan panjang yaitu liburan Idul Fitri," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Karena polanya sama dengan kejadian-kejadian seperti tahun lalu pada saat libur panjang," jelas Wiku.

Ia menyebut, kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal Februari 2021 terus menurun.

Namun, jumlah kasus baru di Indonesia mengalami kenaikan setelah libur panjang lebaran 2021.

"Mulai awal Februari 2021, kasus di Indonesia terus menurun."

"Setelah ada libur panjang Idul Fitri, jadi naik sesuai dengan kalkulasi yang ada," jelasnya.

Wiku berujar, belum diketahui apakah Covid-19 varian Delta merupakan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Namun, Satgas menilai libur panjang Idul Fitri menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.

"Pada saat penularan tinggi dan juga dilakukan Whole Genome Sequencing, ketemu dengan varian-varian virus tertentu seperti dari India, itu membuktikan bahwa virus-virus varian tertentu sudah bersirkulasi di Indonesia," kata dia.

"Namun, untuk mengetahui apakah penyebabnya peningkatan kasus itu karena varian atau karena peningkatan kasus terkait dengan libur panjang, yang jelas kita bisa melihatnya dari libur panjang."

"Perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan Whole Genome Sequencing dari varian-varian tertentu dengan peningkatan kasus itu," beber Wiku.

Sebelumnya, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, lonjakan kasus yang terjadi saat ini akibat pergerakan masyarakat yang terus meningkat sejak awal Ramadan hingga puncaknya setelah Idul Fitri.

“Diperkirakan jumlah orang yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya selama arus mudik ataupun arus balik mencapai 5 hingga 6 juta orang."

"Kondisi ini yang menjadi penyebab lonjakan kasus ditambah kendornya protokol kesehatan di masyarakat."

"Sehingga, laju penularan virus di masyarakat penyebab semakin meningkat,” ujarnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Senin (14/6/2021).

Nadia lalu mengimbau agar masyarakat tidak jenuh untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Kami sangat berharap masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," imbaunya.

Saatnya tarik rem darurat

Ketua Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh Nugroho mengatakan, sudah saatnya Pemprov DKI Jakarta kembali menarik rem darurat dalam penanganan Covid-19.

Kebijakan menarik kembali rem darurat diperlukan karena kasus Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan. Hari ini ada 4.144 kasus baru.

"Saatnya tarik rem darurat," kata Teguh saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (17/6/2021).

Teguh mengatakan, seluruh kegiatan di bidang nonesensial harus mengikuti panduan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 13 Tahun 2021.

Dalam instruksi itu disebutkan jika suatu wilayah berstatus zona merah, semua kegiatan termasuk tempat bermain dan tempat umum lainnya ditutup.

"Menutup tempat bermain anak dan tempat umum lainnya secara proporsional sesuai dengan dinamika perkembangan penyebaran Covid-19, namun hal ini dikecualikan bagi sektor esensial," bunyi Inmendagri 13 Tahun 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas