Terduga Teroris Tasikmalaya Pernah Berbaiat Dengan ISIS Hingga Latihan Beladiri di Gunung Galunggung
Terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial DR alias AQD diduga pernah melakukan latihan beladiri di Gunung Galungung pada 2019 lalu.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial DR alias AQD diduga pernah melakukan latihan beladiri di Gunung Galungung pada 2019 lalu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan DR melakukan latihan beladiri (Idad) bersama tiga terduga teroris yang ditangkap di Pangandaran, Jawa Barat.
"DR terlibat mengikuti idad di Gunung Galunggung bersama saudara T yang telah ditangkap, kemudian saudara AF dan RA," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021).
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan DR pernah berbaiat dengan kelompok ISIS pada Desember 2019 lalu.
"Kemudian (DR) telah berbaiat kepada pemimpin organisasi terlarang ISIS bulan desember 2019 di rumah saudara Y yang dipandu oleh saudara T," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial DR alias AQD di Desa Linggajaya, Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan terduga teroris yang ditangkap merupakan Kelompok JAD jaringan Jawa Barat dan Priangan Timur.
"Kelompok teror jaringan JAD di wilayah Jawa Barat atau Priangan Timur. Yang ditangkap satu orang atas nama DR alias AQD penangkapan hari ini, Jumat jam 13.30 WIB di desa Linggajaya, Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat," kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/6/2021).
Ahmad menjelaskan DR diketahui merupakan anggota JAD di bawah pimpinan seorang berinisial P.
Baca juga: 3 Teroris Ditangkap di Pangandaran, Dikenal Sebagai Pemateri Kajian Kelompok JAD
Dia ditangkap pada September 2019 lalu.
"Peranan yang bersangkutan merupakan anggota JAD wilayah Priangan Timur di bawah pimpinan saudara P yang telah ditangkap kemudian di bulan September 2019," katanya.