Lonjakan Covid-19 Dinilai jadi Puncak Gelombang Pertama, Epidemiolog Minta Pemerintah Tarik Rem
Epidemiolog Dicky Budiman menilai lonjakan Covid-19 saat ini adalah puncak gelombang pertama, minta pemerintah tarik rem darurat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Terlebih dampak kepada tenaga kesehatan di Indonesia yang menjadi garda terdepan melawan pandemi.
"Harus segera membuat tindakan yang efektif karena kalau tidak beban di layanan kesehatan akan semakin meningkat dan akan lebih berbahaya."
"Bukan hanya potensi jumlah tempat tidur saja tapi tenaga kesehatan kita berpotensi jatuh sakit atau kelelahan, kemudian pasien menjadi tidak tertangani dan meningkatkan potensi kematian," ungkap Dicky.
Baca juga: Daftar Sebaran 104 Kasus Corona Varian Delta di Indonesia, Terbanyak Ada di Jawa Tengah
Meski tidak mudah menerapkan PSBB karena akan berdampak pada ekonomi negara, Dicky menilai seharusnya pemerintah jauh lebih siap.
Pasalnya, ia sudah memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 jauh-jauh hari, tepatnya sejak awal tahun 2021.
"Makanya sudah sampaikan sejak tahun lalu, kita harus siap skenario terburuk dengan rem darurat, jadi ketika kita tekan tombolnya itu sudah siap," ujarnya.
Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia
Lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia menjadi sorotan publik.
Terlebih, tiga daerah di Pulau Jawa dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Satgas Covid-19 mencatat pada Kamis (17/6/2021), tiga daerah tersebut merupakan penyumbang kasus harian tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Imbas Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI, Jumlah Penguburan Capai 80 Jenazah Sehari
DKI Jakarta mencatat ada 4.144 penambahan kasus, Jawa Barat bertambah 2.800 kasus dan Jawa Tengah bertambah 1.752.
Totalnya, ada 12.624 kasus bertambah dalam satu hari.
Padahal, angka kasus yang menyentuh 12.000 terakhir terjadi pada 31 Januari 2021 lalu dengan 12.001 kasus.
Catatan terbaru pada Jumat (18/6/2021), angka penambahan kasus juga meningkat.
Baca juga: Tekan Lonjakan Covid-19, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Tiadakan Libur Idul Adha
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.