Menko Airlangga Sebut Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Capai 7,6 persen, Lewati Angka Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 7,6 persen.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 7,6 persen.
Menurutnya, angka tersebut masih di atas angka global yang mencapai 6,5 persen.
Adanya peningkatan kasus dinilainya terjadi pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri. Dan juga adanya varian baru Delta.
"Pasca Idul Fitri dan adanya penyebaran varian baru delta, telah terjadi kenaikan. Sehingga kasus aktif kita menjadi 7,6 persen," ujar Airlangga dalam webinar Perbanas Institute, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Melonjak, FSGI Minta Pemerintah Tuntaskan Vaksinasi untuk Guru
Dirinya menjelaskan, libur panjang pada Idul Fitri tahun 2021 membuat peningkatan rata-rata jumlah kasus harian antara 53 persen sampai 278 persen.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan kasus harian saat Idul Fitri 2020. Yang berkisar 68 persen hingga 93 persen.
"Libur panjang kemarin meningkatkan interaksi masyarakat. Sehingga ini menimbulkan varian baru," kata Airlangga.
Untuk jumlah kematian akibat Covid-19 tercatat telah mencapai 55.291, dengan persentase 2,74 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dari global di 2,1 persen.
Meski demikian, Airlangga menyatakan angka recovery rate Indonesia cukup tinggi di level 89,69 persen, walaupun masih dibawah persentase angka global di 91,3 persen.
Baca juga: Penjelasan Terkait Varian Delta dan Gejalanya, Disebut Lebih Menular dari Covid-19 di Awal Pandemi
Peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia dinilainya tidak bisa dianggap biasa-biasa saja.
Karena apabila kelak melonjak sangat signifikan, tentunya akan berdampak langsung terhadap perekonomian nasional.
Maka dari itu Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah rantai penularan, dengan cara memperketat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Sebagai informasi, saat ini perekonomian Indonesia di kuartal II-2021 sudah mulai mengalami perbaikan.
Maka dari itu penyebaran Covid-19 harus benar-benar dikendalikan, agar tidak mempengaruhi program pemulihan ekonomi nasional secara signifikan.
"Tentu kita harus mengambil kebijakan dari hulu hingga hilir. Untuk hilir, seperti kita lakukan peningkatan kapasitas rumah sakit," ujar Airlangga.
"Untuk di hulu, kedisiplinan masyarakat harus ditingkatkan. Dan demikian tentu saja tracking, tracing, treatment terus pemerintah lakukan," pungkasnya.