Analisis BMKG Gempa Selatan Gunung Kidul Yogyakarta Senin Pagi 28 Juni 2021
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono membeberkan sejumlah fakta mengenai gempa bumi selatan Yogyakarta pagi tadi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, Daryono menyebut gempa selatan Yogyakarta magnitudo 5,1 pagi ini merupakan jenis gempa menengah.
Hal ini akibat adanya deformasi/patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault).
Daerah yang Merasakan
Sementara itu Gempa Yogyakarta pagi ini dirasakan di Bantul, Gunungkidul dalam skala intensitas III-IV MMI.
Adapun Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk dalam skala intensitas III MMI.
Kemudian daerah Sleman, Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI.
Baca juga: Ahli dari BMKG Bantah Teori Konspirasi Tsunami Aceh 2004 Rekayasa Amerika Gunakan Senjata Nuklir
Untuk Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, dan Solo dalam skala intensitas II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Sementara itu dilihat dari guncangan (ground motion) yang sangat kuat padahal magnitudo gempanya relatif kecil, dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah.
Kondisi ini, jelas Daryono, mirip dengan “gempa intraslab” di selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021 lalu.
Sementara hingga pukul 05.50 WIB pagi tadi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang