Epidemiologi: Daerah Luar Jawa-Bali Waspada, Berpotensi Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19
Dicky mengingatkan agar pulau lainnya untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan kasus seperti di Jawa-Bali.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiologi sekaligus Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dr Dicky Budiman menyebut, strategi yang baik dan kuat akan mampu menekan penyebaran Covid-19.
Terlebih, dengan pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali yang ketat serta testing Covid-19 yang dioptimalkan sebanyak 500 ribu per harinya.
Namun, ia mengingatkan hal tersebut hanya akan menekan penularan Covid-19 di Pulau Jawa-Bali.
Sehingga, ia mengingatkan agar pulau lainnya untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan kasus seperti di Jawa-Bali.
Hal itu disampaikan Dicky saat dialog bertajuk Pantaskah Vaksin Diperjualbelikan? yang disiarkan kanal YouTube Holipis Channel, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Diminta Evaluasi Dampak PPKM Darurat Terhadap Sektor UMKM
"Jadi setelah itu kita harus benar-benar (waspada, red). Jangan sampai Sumatera, Kalimantan menjadi penonton, enggak boleh. Karena mereka bisa giliran mereka, dan itu besar sekali potensinya," kata Dicky.
Pasalnya, Dicky menyebut, jika berbicara Indonesia artinya bicara negara Kepulauan yang sangat kompleks.
"Jadi sekali lagi tanpa dukungan semua pihak kita tidak bisa keluar dari situasi ini," harapnya.
Selain itu, Dicky mengatakan bahwa vaksin sangat penting. Meski, vaksin Sinovac dinilai kurang efikasi terhadap varian Delta.
Namun, tetap berguna dalam mengantisipasi hal terburuk.
"Karena bagaimana kalau mau dikasih booster, namanya bukan booster kalau belum pernah divaksin. Itu tetap efektif," jelasnya.