Presiden Jokowi Meminta Vaksinasi Dipercepat, 19 Juta Vaksin di Daerah Belum Dipakai
Sekitar 19 juta stok vaksin Covid-19 di daerah-daerah tersebut merupakan simpanan yang akan digunakan untuk penyuntikan dosis kedua
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua pemerintah daerah (Pemda) mempercepat proses vaksinasi.
Jokowi meminta Pemda segara menghabiskan seluruh stok vaksin Covid-19 yang masih tersimpan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini masih ada sekitar 19 juta stok vaksin Covid-19 di daerah-daerah yang belum terpakai.
Stok vaksin itu merupakan simpanan yang akan digunakan untuk penyuntikan dosis kedua.
Menurut Budi, Jokowi ingin stok vaksin yang ada saat ini sepenuhnya langsung digunakan sehingga nantinya stok hanya akan disimpan di kantor pusat yakni di PT Bio Farma.
Baca juga: Jokowi Singgung Ketimpangan Vaksinasi di Dunia dalam KTT Informal APEC
Ia menjamin bahwa stok akan terus bertambah ke depannya.
”Arahan Bapak Presiden untuk vaksinasi ini agar dipercepat.
Beliau memahami bahwa stok itu ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntik kedua sebesar 19 juta dosis.
Namun presiden meminta agar stok itu segera dihabiskan saja karena nanti akan ada dosis vaksin baru yang datang,” kata Budi usai rapat terbatas yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7).
Budi menyampaikan bahwa suntikan kedua vaksin corona pun harus bisa dilakukan lebih cepat.
Yang penting, dosis-dosis vaksin yang masih ada harus segera dimanfaatkan.
”Suntik kedua itu tidak harus harinya, itu selisih satu atau dua hari pun tidak apa-apa.
Artinya arahan Bapak Presiden terkait vaksinasi biar nanti seluruh pemerintah daerah TNI dan Polri segera memanfaatkan stok ada di daerah-daerah sebesar 19 juta ini,” jelas dia.
Hingga saat ini Indonesia telah mendapatkan suplai sebanyak 75 juta dosis vaksin yang tersebar di seluruh daerah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.