Presiden Jokowi Meminta Vaksinasi Dipercepat, 19 Juta Vaksin di Daerah Belum Dipakai
Sekitar 19 juta stok vaksin Covid-19 di daerah-daerah tersebut merupakan simpanan yang akan digunakan untuk penyuntikan dosis kedua
Editor: Eko Sutriyanto
![Presiden Jokowi Meminta Vaksinasi Dipercepat, 19 Juta Vaksin di Daerah Belum Dipakai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-meninjau-langsung-kesiapan-asrama-haji-pondok-gede.jpg)
Sekitar 56 juta dosis dari jumlah tersebut sudah dipakai untuk penyuntikan dosis pertama ke 47 juta penduduk Indonesia, dan sisanya 19 juta dosis untuk suntikan kedua.
Budi memastikan Indonesia akan segera menerima lebih banyak lagi dosis vaksin corona mulai Agustus 2021.
Hal inilah yang membuat Presiden Jokowi meminta pemda segera menghabiskan stok vaksin corona yang ada.
”Stok yang ada di kami 75 juta di daerah seluruh Indonesia.
Sampai pagi ini sudah disuntikkan 56 juta dosis untuk 40 juta orang yang suntik pertama, sisanya dosis kedua. Sisanya 19 juta dosis,” terang Budi.
“[Tapi] kita sudah mendapat kedatangan bahan baku yang cukup.
Insyaallah di akhir Agustus nanti akan ada tambahan sekitar lebih dari 30 juta dosis kembali,” ujarnya.
Baca juga: Program Vaksinasi COVID-19 Berbayar Dibatalkan, Ini Penjelasan Kimia Farma
Dalam sepekan terakhir saja Indonesia terus kedatangan vaksin Covid-19 tambahan dari negara-negara luar.
Mulai dari AstraZeneca hingga Moderna, telah tiba untuk diberikan pada masyarakat.
Seluruh vaksin itu telah mendapat izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Terakhir pada Jumat (16/7) kemarin Indonesia menerima kedatangan vaksin tahap ke-26 berupa 1.041.400 dosis vaksin AstraZeneca.
Pengiriman tersebut merupakan bagian dari perjanjian bilateral antara AstraZeneca dan Pemerintah Indonesia untuk pengiriman 50 juta dosis vaksin langsung ke Indonesia.
Vaksin yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta itu secara resmi diterima oleh pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH.
Dia menyebut, vaksin ini akan mendukung program nasional dan akan mempercepat rencana pemerintah untuk memvaksinasi masyarakat luas secepat mungkin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.