Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Soroti Kasus Hukum di Ikatan Cinta, Ini Penjelasan Ahli Hukum soal Pidana Kasus Pembunuhan

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengaku PPKM Darurat memberinya kesempatan untuk nonton Ikatan Cinta

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Mahfud MD Soroti Kasus Hukum di Ikatan Cinta, Ini Penjelasan Ahli Hukum soal Pidana Kasus Pembunuhan
Humas Kemenkopolhukam
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Halal Bihalal virtual Kemenko Polhukam bersama kementerian/lembaga, Jumat (14/5/2021). 

"Mengakui membunuh saja harus dibuktikan apakah betul membunuh apa tidak. Maka menurut saya sidang harus digelar secara trasparan, biar tidak ada yang jadi korban salah penerapan hukum," kata Badrus kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/7/2021).

Untuk itu diperlukan koordinasi antara Jaksa, Advokat dan Hakim sebagai pemegang tanggung jawab terakhir.

Baca juga: Mahfud MD Bikin Cuitan soal Sinetron Ikatan Cinta, Fadli Zon hingga Fahri Hamzah Beri Sindiran

Karena Badrus menilai, pada prinsipnya lebih baik membebaskan orang bersalah daripada menghukum orang tidak bersalah.

"Maka perlunya antara jaksa, advokat dan hakim. Dengan demikian untuk yang tanggungjawab terakhir hakim. Pada prinsipnya lebih baik membebaskan orang bersalah dari pada menghukum orang tidak bersalah," tambahnya.

Lebih lanjut Badrus mengatakan, pengakuan tidak bisa dijadikan dasar melakukan penahanan.

Karena belum tentu orang yang mengaku sebagai pelaku adalah benar pembunuhnya.

"Pengakuan tidak bisa sebagai dasar melakukan penahanan karena belum tentu orang yang mengaku itu pelakunya walaupun mengaku dia yang membunuh, harus tetap dibuktikan," terang Badrus.

Baca juga: Mahfud MD Kritik Sinetron Ikatan Cinta: Elsa Pembunuh Roy, Tak Sembarang Orang Mengaku Lalu Ditahan

Berita Rekomendasi

Pelaku Kasus Pembunuhan Harus Dibuktikan Secara Sah

Badrus menuturkan, meskipun dalam suatu kasus pembunuhan sudah ditetapkan tersangkanya, tapi harus tetap dibuktikan siapa yang membunuh korban.

Karena tidak menutup kemungkinan pelaku hanya disuruh melakukan pembunuhan tersebut.

Bisa juga terjadi, pelaku bukan hanya satu orang, untuk itu harus penetapan pelaku harus dibuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa dia bersalah.

"Kasus pembunuhan walaupun sudah ada tersangkanya tapi harus tetap dibuktikan siapa yang membunuh. Bisa juga pelaku hanya disuruh melakukan."

Baca juga: Mahfud MD Bahas Kebijakan Tentang Papua Dengan Para Diplomat Indonesia

"Dengan demikian semakin jelas, bisa juga pelaku bukan hanya satu orang. Maka harus di buktikan secara sah dan menyakinkan dia bersalah," tutur Badrus.

Terkait masalah penahanan, menurut Badrus itu tergantung keyakinan penyedia.

Karena walaupun sudah ditahan, tapi Jaksa tidak bisa membuktikan tersangka adalah pembunuhnya, maka tersangka masih bisa bebas.

"Kalau masalah mau ditahan itu tinggal keyakinan penyedia, walaupun sudah di tahan kalau jaksa tidak bisa membuktikan dia yang membunuh dia juga bisa bebas. Saya kira banyak kejadian seperti bebas itu biasa aja," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas