Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Bayangkan Kalau Pembatasan Dilonggarkan dan Kasus Covid-19 Naik, Faskes Kita Bisa Kolaps

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi: Bayangkan Kalau Pembatasan Dilonggarkan dan Kasus Covid-19 Naik, Faskes Kita Bisa Kolaps
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti acara Takbir Akbar Idul Adha 1442 Hijriah yang digelar secara virtual, Senin, (19/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari masyarakat ingin beraktivitas seperti biasa.

Namun, pemerintah baru akan melonggarkan PPKM Darurat, jika kasus Covid-19 rendah.

“Saya paham ada aspirasi masyarakat agar kegiatan sosial ekonomi bisa dilonggarkan. Hal semacam ini bisa dilakukan, bila kasus penularan Covid-19 rendah dan kasus kronis yang masuk rumah sakit rendah,” ujar Presiden Jokowi dalam Pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia, Senin (19/7/2021).

Jokowi khawatir kasus Covid-19 akan naik dan rumah sakit kewalahan menampung pasien, bila pihaknya melonggarkan PPKM Darurat.

“Bayangkan, kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi dan rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada. Ini akan menyebabkan kapasitas fasilitas kesehatan (Faskes) kita kolaps,” jelas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Akui Ada Permintaan Pelonggaran Kegiatan Sosial dan Ekonomi Selama PPKM Darurat

Ia juga mengingatkan kunci mengatasi pandemi adalah vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan.

“Kuncinya hanya ada dua sekarang ini: Pertama, mempercepat vaksinasi. Kedua, disiplin protokol kesehatan, utamanya pakai masker,” katanya.

Berita Rekomendasi

Akhir dari Pandemi

Di sisi lain, Jokowi mengatakan pandemi kemungkinan masih akan berlangsung lama akibat kemunculan varian baru Covid-19.

“Akhir dari pandemi ini belum bisa diprediksi. Setelah varian pertama, kemudian datang varian Delta,” beber Jokowi.

Bahkan, Jokowi menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan soal kemunculan varian baru, selain varian Delta.

“Tiga hari lalu, WHO menyampaikan, diperkirakan akan muncul lagi varian baru. Dan ini akan menyebabkan pandemi lebih panjang dari perkiraan kita,” imbuhnya.

Sebab itu, ia meminta jajaran pimpinan daerah untuk berupaya secara sungguh-sungguh demi menjaga “ketahanan napas” masyarakat di tengah pandemi.

“Saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota dan didukung jajaran Forkopimda agar semua fokus pada masalah ini, baik sisi Covid-19 maupun sisi ekonomi. Dan manajemen serta pengorganisasian adalah kunci,” kata Jokowi.

Presiden meminta jajaran pimpinan daerah untuk memberikan kepemimpinan yang baik di seluruh tingkat pemerintahan dari gubernur sampai lurah atau kepala desa.

“Kita membutuhkan kepemimpinan lapangan yang kuat untuk menghadapi pandemi sekarang ini, kepemimpinan yang paham lapangan, bisa bergerak cepat, dan responsif,” urai Jokowi.

Jokowi meminta pemda dan forkopimda fokus berupaya mengejar percepatan vaksinasi dan penerapan protokokol kesehatan. Ia mengatakan, pemerintah pusat akan selalu mendukung pemda.

“Kemudian yang penting juga penyiapan ruang isolasi, terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa ini sampai di tingkat kelurahan/desa. Paling tidak ada tempat isolasi terpusat di kecamatan, terutama ini untuk kawasan padat di kota-kota,” ujar Presiden Jokowi.

Ia meminta pemda untuk menambah tempat tidur rumah sakit dan menyiapkan rumah sakit darurat sebagai antisipasi, bila terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Paling tidak kita memiliki di dalam perencanaan itu bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan rumah sakit sudah penuh, baru menyiapkan,” kata Jokowi.

Oleh karenanya dalam menghadapi Pandemi ini, kata Presiden butuh nafas yang panjang.

Ia meminta Kepala Daerah, mulai dari Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan jajaran Forkopimda untuk fokus pada penanganan Pandemi, baik itu dari  sisi kesehatan maupun aspek ekonominya. 

"Serta manajemen serta pengorganisasian adalah kunci. dan saya minta semua mesin organisasi dijalankan dengan sebaik-baiknya," kata Jokowi.

Presiden mengatakan dalam penanganan Pandemi ini dibutuhkan kepemimpinan lapangan yang kuat serta paham lapangan.

Selain itu dibutuhkan kepemimpinan yang bisa bergerak cepat dan responsif. 

"Kepemimpinan lapangan ini harus kuat di semua level pemerintahan, dari level atas sampai level Kecamatan tingkat kelurahan dan desa," pungkasnya.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas