Pemprov DKI Minta Pihak Swasta Beri Harga yang Wajar untuk Kremasi Jenazah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengetahui laporan kegiatan kremasi dari pihak swasta yang mematok harga sangat tinggi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengetahui laporan kegiatan kremasi dari pihak swasta yang mematok harga sangat tinggi.
Riza menegaskan kegiatan tersebut bukan berasal dari Pemprov DKI. Pasalnya hingga saat ini DKI belum punya tempat atau fasilitas kremasi jenazah pasien Covid-19.
Menanggapi harga kremasi yang dipatok swasta cukup tinggi, Riza mengimbau yayasan atau pihak swasta untuk tidak ambil untung di tengah kesulitan masyarakat, khususnya mereka yang tengah berduka.
"Beberapa waktu lalu memang ada kegiatan kremasi yang harganya tinggi sekali yang dilaksanakan pihak swasta dan bukan Pemprov DKI. Untuk itu kami minta, imbau pada yayasan atau swasta yang memiliki tempat kremasi untuk tidak ambil untung di masa sulit ini," kata Riza kepada wartawan, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Hotman Paris Dapat Aduan Biaya Kremasi Jenazah Covid-19 Mencapai Rp 80 Juta, Desak Kapolri Bertindak
Politikus Partai Gerindra ini meminta pihak swasta mematok tarif wajar dan terjangkau untuk kremasi jenazah.
"Tentukan harga tarif yang wajar, yang terjangkau. Jadi jangan ada yang mematok warga tidak wajar atau berlebihan," ujar dia.
Sadar atas persoalan kremasi ini, Riza mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menyiapkan konsep fasilitas kremasi.
Pemprov DKI akan berupaya membuat fasilitas kremasi, dengan tujuan memberi kesempatan masyarakat mendapatkan opsi kremasi harga murah. Rencana tersebut masih di susun dan dalam proses.
"DKI memang berniat menyiapkan tempat kremasi, Pak Anies sedang menyiapkan konsepnya tempat dan sebagainya supaya memberi kesempatan pada masyarakat dengan harga murah," kata Riza.
Sebelumnya Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyebut menerima laporan lonjakan tarif kremasi yang diduga bagian dari kartel kremasi jenazah Covid-19 bertarif, Rp 45-65 juta per jenazah.
Laporan yang diterima Ima menceritakan pengalaman warga Jakarta Barat bernama Martin. Dalam tulisannya, Martin bercerita mendapat beberapa tawaran jasa kremasi dengan harga di atas normal dari oknum Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI.
"Cuma pemakaman sama kremasi saja sampai berapa ratus juta, mungkin karena permintaan banyak," tutur Ima.