HARTA Kekayaan Wahyu Widada, Kapolda Aceh yang Kini Ditunjuk jadi As SDM Kapolri, Totalnya Rp 4,2 M
Inilah daftar harta kekayaan Irjen Wahyu Widada, Kapolda Aceh yang ditunjuk menjadi AS SDM Kapolri. Totalnya mencapai Rp 4,2 miliar.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan rotasi dan mutasi sejumlah perwira di internal Polri, Senin (26/7/2021) hari ini.
Total ada 504 personel baik dari perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) yang dilakukan dirotasi dan dimutasi.
Satu di antara perwira tinggi yang ikut dirotasi adalah Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada.
Kini, Wahyu Widada ditunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri.
Baca juga: Kapolri Mutasi Besar-besaran Internal Polri Total 504 Pati-Pamen, Kapolda Aceh jadi As SDM Kapolri
Baca juga: Profil Irjen Wahyu Widada, As SDM Kapolri yang Baru, Gantikan Irjen Sutrisno Yudi Hermawan
Wahyu Widada menggantikan posisi Irjen Sutrisno Yudi Hermawan yang akan pensiun.
Nama Wahyu Widada memang tidak terlalu asing.
Sebab, ia adalah satu di antara perwira yang mendampingi Listyo Sigit Prabowo saat uji Kapolri di DPR pada Rabu (20/1/2021).
Harta Kekayaan Wahyu Widada
Sebagai seorang perwira polisi, maka sudah menjadi kewajiban Wahyu Widada untuk melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Yang kemudian oleh KPK, daftar harta kekayaan itu diunggah di situs elhkpn.kpk.go.id yang bisa diakses masyarakat.
Dari penelusuran Tribunnews.com, Senin (26/7/2021), Wahyu Widada sudah tiga kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Yaitu saat menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Banten dan saat awal menjabat sebagai Kapolda Aceh.
Terakhir, Wahyu Widada melaporkan harta kekayaannya pada 22 Maret 2021 saat menjadi Kapolda Aceh.
Dalam LHKPN terbarunya, Wahyu Widada tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4.276.678.637.
Jumlah ini disumbang oleh kepemilikan lima bidang tanah dan bangunan di Bekasi dan Sleman dengan total Rp 2.921.354.000.
Aset lain yang ikut menyumbang harta kekayaan Wahyu Widada adalah kepemilikan tiga unit kendaraan senilai Rp 575.500.000.
Wahyu Widada juga masih mempunyai aset berupa harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas, masing-masing Rp 330.750.000 dan 449.074.637.
Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Irjen Wahyu Widada, Kapolda Aceh yang ditunjuk menjadi AS SDM Kapolri:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.921.354.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 182 m2/230 m2 di KAB/ KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 750.500.000
2. Tanah Seluas 688 m2 di KAB/KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp 264.754.000
3. Tanah Seluas 1035 m2 m2 di KAB/KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp 265.600.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 182 m2/100 m2 di KAB/KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 715.500.000
5. Tanah Seluas 1025 m2 m2 di KAB/KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 925.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 575.500.000
1. MOBIL, INFINITY SEDAN Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 275.000.000
2. MOBIL, HONDA CIVIC SEDAN Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp 265.000.000
3. MOTOR, YAMAHA BG6 A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 35.500.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 330.750.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 449.074.637
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 4.276.678.637
I. HUTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 4.276.678.637
Profil Wahyu Widada
Nama Wahyu Widada semakin moncer setelah mengantar makalah Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji kelayakan calon Kapolri di DPR RI, beberapa waktu lalu.
Wahyu Widada juga bersahabat dengan Listyo Sigit Prabowo karena teman seangkatan di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
Wahyu Widada juga merupakan lulusan terbaik Akpol 1991 sehingga meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Oleh karena itu, Wahyu Widada dipercaya sebagai ketua tim naskah makalah visi misi Listyo Sigit Prabowo bersama Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Wahyu Widada lahir di Sleman Yogyakarta, 11 September 1969.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Aceh pada 2 Februari 2020, Wahyu Widada sempat menempati jabatan Kapolda Gorontalo.
Wahyu Widada memiliki latar belakang reserse dan termasuk dalam jajaran perwira tinggi yang berprestasi.
Dia juga sudah wara-wiri di sejumlah jabatan penting di lingkungan Polri.
Misalnya menjadi Kapolres Pekalongan (2009); Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri (2009); Kapolres Metro Tangerang (2011); Dirreskrimsus Polda Banten (2013); serta jabatan mentereng lainnya.
Wahyu Widada juga ikut ambil bagian saat Tito Karnavian menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kapolri pada Juni 2016.
Wahyu Widada yang saat itu berpangkat Kombes ikut serta dalam tim pemikir dan mengaku senang bisa terpilih bersama sejumlah perwira lainnya.
"Total yang terlibat untuk fit and proper test ada 20 orang, termasuk yang mencari data."
"Kalau tim intinya ada beberapa perwira," kata Wahyu kepada Tribunnews.com.
Wahyu Widada mengaku dalam tim tersebut hanya mengurus administrasi.
"Saya hanya mengurus administrasi, tim mengetik, yang ngetik naskah," kata dia.
Selama bekerja menjadi tim pemikir, Wahyu mengaku banyak suka duka yang dialami.
Namun, semuanya dilakukan dengan senang hati karena dianggap sebagai sebuah amanah.
"Kalau ditanya soal suka duka, namanya tugas pasti ada lah."
"Ya seperti begadang, tapi kan sudah biasa juga. Ini semua tugas dan amanah yang diberikan Pak Tito bagi kami."
"Saya enjoy saja, tidak ada beban karena beliau juga banyak memberikan bimbingan," tutur Wahyu.
Wahyu menambahkan, selama menyiapkan fit and proper test, tim pemikir selalu mendapatkan kemudahan.
Hal tersebut disebabkan seluruh elemen yang ada di intitusi Polri memberikan dukungan penuh kepada Tito.
"Semua mendukung beliau, beliau dapat dukungan dari institusi. Selama bekerja untuk beliau kami banyak dapat kemudahan," katanya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Facundo Chrysnha/Malvyandie Haryadi/Igman Ibrahim)