Mensos Risma Sebut Realisasi Penyaluran BST di Luar Pulau Jawa Sudah di Atas 80 Persen
Tri Rismaharini mengatakan, penyaluran bantuan sosial tunai untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19 telah berjalan dengan baik.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Untuk keperluan tersebut, Mensos mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) dapat mengawal penyalurannya secara sungguh-sungguh.
Baca juga: Di Pekalongan Mensos Risma Tinjau Langsung Rumah Warga Penerima Bansos
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Risma, saat meninjau langsung penyaluran bantuan ke rumah keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantua sosial tunai (BST) di Dukuh Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara.
"Saya meminta semua pihak untuk mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran," kata Risma.
Dalam tinjauannya ini, Menteri Risma melakukan pengecekan kesesuaian bantuan, baik dari jumlah, kualitas barang, ketepatan sasaran, dan aspek pemenuhan hak-hak KPM.
Mantan Walikota Surabaya itu juga memastikan harga komoditas pangan yang dibeli para penerima manfaat di E-Warong harus dengan harga wajar.
Sebab, dalam temuannya terdapat beberapa supplier E-Warong yang menjual harga bahan sembako yang tidak sesuai dengan ketentuan.
"KPM juga tidak boleh diberikan barang secara paket. Karena kan belum tentu sesuai dengan kebutuhan mereka, kan kasian kalau orang miskin dapat harga leboh mahal," ucap Mensos didampingi Wali Kota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid.
Dalam peninjauannya ini, Mensos Risma tampak terlihat kecewa karena mendapati beberapa barang sembako yang dijual dengan harga mahal.
Tak hanya itu, mekanisme yang diterapkan oleh supplier dalam menjual bahan sembako dengan sistem paket kepada penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT/Kartu Sembako).
Padahal kata Risma, tidak setiap penerima manfaat dapat membutuhkan bahan sembako yang sudah dipaketkan tersebut.
"Contoh saja, kalau dipaketkan itu ada telur, sedangkan penerima manfaat tidak bisa makan telur karena alergi, dia (penerima manfaat) kan seharusnya bisa mengganti dengan yang lain," tutur Risma.
"Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar E-warong bersaing dengan toko lain," sambungnya.
Tak hanya itu, Menteri Risma juga mengajak jajaran Forkompimda Kota Pekalongan dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memutuskan mata rantai pandemi.