Luhut Ungkap Limbah Medis Covid-19 Capai 18 Juta Ton: Sangat Membahayakan, Kita Butuh Kerja Cepat
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap adanya peningkatan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3) Medis Covid-19 pada bulan Juli ini.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
![Luhut Ungkap Limbah Medis Covid-19 Capai 18 Juta Ton: Sangat Membahayakan, Kita Butuh Kerja Cepat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menko-kemaritiman-dan-investak.jpg)
"Saya juga imbau Kementerian Kesehatan dapat memberikan instruksi ke Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan."
Baca juga: Epidemiolog UI: Distribusi Obat Covid-19 Gratis untuk Isoman Bukan Solusi Cerdas
![Petugas merapikan tumpukan kantong sampah plastik kuning yang menumpuk di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). Sejumlah petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap tiap hari mengumpulkan kantong plastik berwarna kuning yang menumpuk berisikan APD bekas pakai, kardus makanan, dan sejumlah barang pasien yang sudah tidak terpakai. Kemudian tumpukan limbah itu disimpan di ruang khusus Tower 7 RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Sekali angkut, RSD Wisma Atlet bisa mengangkut 2 ton limbah medis corona. Dalam sehari petugas dapat mengangkut 3 kali yaitu pagi, siang, dan malam hari. Tribunnews/Jeprima](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/limbah-medis-rs-darurat-covid-19-wisma-atlet-kemayoran_20210706_180732.jpg)
"Supaya memilah sampahnya dari awal, agar lebih mudah ditangani nantinya," lanjut Luhut.
Tindak lanjut dari itu, Luhut memberi arahan langsung Kemendagri untuk segera menerbitkan instruksi terkait pengelolaan limbah medis ini."Sifatnya bukan edaran, tetapi instruksi," tegas Luhut.
Diharapkan, permasalah limbah medis ini tak memberikan efek buruk dan beban bagi masyarakat.
"Jangan sampai limbah beracun itu membuat masyarakat terkena penyakit atau bahaya lainnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Simak berita soal Virus Corona lainnya