Terlambat Vaksinasi Kedua Apakah Berpengaruh pada Efektivitas Vaksin? Ini Penjelasannya
Ini penjelasan mengenai efektivitas vaksin jika seseorang terlambat mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.
''Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama, sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan Covid-19,'' katanya.
Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan.
Sementara bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.
Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh 3 bulan.
Tidak perlu mengulang vaksinasi pertama.
Sebagai informasi, pemerintah telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.
Vaksinasi merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan Covid-19, sehingga protokol kesehatan mutlak tetap dilakukan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Baca juga: Warga Tak Punya NIK Tetap Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Cara Kerja Vaksin
Vaksin mengurangi risiko terkena penyakit dengan bekerja dengan pertahanan alami tubuh Anda untuk membangun perlindungan.
Ketika seseorang mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh akan merespons.
Berikut ini cara kerja vaksin, dikutip dari laman resmi WHO:
- Mengenali kuman yang menyerang, seperti virus atau bakteri.
- Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.