Kemendikbudristek: Kebhinekaan Harus Dirawat Sejak Bangku Sekolah
Setiap siswa berhak mendapatkan hak yang sama untuk belajar di lingkungan yang aman tanpa diskriminasi
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan kebhinekaan harus dibangun sejak dini.
Menurutnya, setiap siswa berhak mendapatkan hak yang sama untuk belajar di lingkungan yang aman tanpa diskriminasi.
"Kita harus merawat kebhinekaan sejak dini, yaitu sejak anak-anak duduk di bangku sekolah," ujar Anindito melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).
Anindito mengatakan Kemendikbudristek akan melakukan Survei Lingkungan Belajar untuk mewujudkan hal tersebut.
Baca juga: Oknum Kepala Sekolah di Bima NTB Ditahan Polisi Setelah Dilaporkan Berbuat Asusila terhadap Siswanya
Survei Lingkungan Belajar yang tercakup dalam Asesmen Nasional adalah salah satu cara berbasis data yang akan mampu mendorong terciptanya lingkungan belajar dengan iklim keamanan dan kebinekaan yang baik sebagai prasyarat pendukung pembelajaran yang berkualitas.
"Survei ini memotret berbagai aspek pembelajaran, seperti kepemimpinan kepala sekolah, praktik guru, iklim keamanan, dan kebinekaan sehingga informasi yang diterima guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan lebih bermanfaat," kata Anindito.
Dirinya mengatakan Asesmen Nasional memiliki beberapa indikator terkait kebhinekaan yang salah satunya adalah menghargai perbedaan.
"Toleransi ini kita definisikan nyaman bergaul, nyaman bekerja, dan nyaman berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan belajar yang berasal dari latar belakang yang berbeda," kata Anindito.
Salah satu ciri sekolah yang punya iklim kebhinekaan yang baik, kata Anindito, adalah ketika murid merasa bebas dan nyaman untuk menyampaikan pendapatnya tentang apapun yang sedang dibahas di sekolah.
"Jadi, kalau guru berhasil menciptakan suasana di mana orang dihargai pendapatnya hingga mereka nyaman mengungkapkan pendapatnya, itu salah satu ciri sekolah dengan suasana kebinekaan yang baik," ucap Anindito.
Asesmen Nasional mencakup tiga komponen besar, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Hasil akhir Asesmen Nasional murni bertujuan untuk perbaikan mutu pembelajaran dan tidak akan memberikan konsekuensi terhadap individu pesertanya.