Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: Kebhinekaan Harus Dirawat Sejak Bangku Sekolah

Setiap siswa berhak mendapatkan hak yang sama untuk belajar di lingkungan yang aman tanpa diskriminasi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kemendikbudristek: Kebhinekaan Harus Dirawat Sejak Bangku Sekolah
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
UJI COBA PTM - Sebanyak 18 siswa kelas IX SMPN 1 Surabaya saat mengukuti materi pelajaran IPA pada uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (7/12). Rencananya Pemkot Surabaya menggelar uji coba PTM selama 2 minggu di 14 SMP negeri dan swasta guna persiapan sekolah tatap muka yang diinstruksikan kemendikbud pada Januari 2021. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan kebhinekaan harus dibangun sejak dini.

Menurutnya, setiap siswa berhak mendapatkan hak yang sama untuk belajar di lingkungan yang aman tanpa diskriminasi.

"Kita harus merawat kebhinekaan sejak dini, yaitu sejak anak-anak duduk di bangku sekolah," ujar Anindito melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021). 

Anindito mengatakan Kemendikbudristek akan melakukan Survei Lingkungan Belajar untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca juga: Oknum Kepala Sekolah di Bima NTB Ditahan Polisi Setelah Dilaporkan Berbuat Asusila terhadap Siswanya

Survei Lingkungan Belajar yang tercakup dalam Asesmen Nasional adalah salah satu cara berbasis data yang akan mampu mendorong terciptanya lingkungan belajar dengan iklim keamanan dan kebinekaan yang baik sebagai prasyarat pendukung pembelajaran yang berkualitas.

"Survei ini memotret berbagai aspek pembelajaran, seperti kepemimpinan kepala sekolah, praktik guru, iklim keamanan, dan kebinekaan sehingga informasi yang diterima guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan lebih bermanfaat," kata Anindito.

Berita Rekomendasi

Dirinya mengatakan Asesmen Nasional memiliki beberapa indikator terkait kebhinekaan yang salah satunya adalah menghargai perbedaan. 

"Toleransi ini kita definisikan nyaman bergaul, nyaman bekerja, dan nyaman berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan belajar yang berasal dari latar belakang yang berbeda," kata Anindito.

Salah satu ciri sekolah yang punya iklim kebhinekaan yang baik, kata Anindito, adalah ketika murid merasa bebas dan nyaman untuk menyampaikan pendapatnya tentang apapun yang sedang dibahas di sekolah.

"Jadi, kalau guru berhasil menciptakan suasana di mana orang dihargai pendapatnya hingga mereka nyaman mengungkapkan pendapatnya, itu salah satu ciri sekolah dengan suasana kebinekaan yang baik," ucap Anindito. 

Asesmen Nasional mencakup tiga komponen besar, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 

Hasil akhir Asesmen Nasional murni bertujuan untuk perbaikan mutu pembelajaran dan tidak akan memberikan konsekuensi terhadap individu pesertanya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas