Tanggapan Satgas Covid-19 IDI soal Kasus Suntik Vaksin Kosong, Singgung Efeknya pada Penerima
Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban beri tanggapannya soal kasus suntik vaksin kosong, singgung efeknya pada penerima vaksin.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Dikatakannya, suntikan vaksin kosong bisa membuat penerimanya merasa nyeri.
Vaksin juga harus disuntik oleh tenaga profesional.
"Prinsipnya, injeksi intramuskular (otot) harus dilakukan tenaga profesional, karena ada risiko yang menyertai."
"Kalau gelembung udara suntikan kosong itu masuk ke otot, kemungkinan bisa menyebabkan nyeri, tapi sedikit," kata Zubairi.
Baca juga: Ungkap Motif Lain, Polisi Dalami Pemeriksan Perawat yang Suntikan Vaksin Kosong ke Anak di Jakut
Penerima suntik vaksin kosong harus dipantau kondisinya.
Menurutnya akan lebih baik, jika sekitar 1-4 hari setelah disuntik, penerima vaksin kosong harus diperiksa kembali.
"Meskipun kemungkinan dampaknya tidak akan terlalu buruk juga jika suntikan kosong itu masuk ke otot," lanjut Zubaiir.
Hal yang Diperhatikan sebelum Disuntik Vaksin
Zubairi pun membeberkan hal-hal yang perlu diperhatikan saat seseorang akan disuntik vaksin Covid-19.
Pertama, kata Zubairi, vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan sang penerima vaksin.
Setelah itu, nakes menunjukkan dosis sebelum menyuntiknya.
"Jika memungkinkan, penerima vaksin harus melihat apakah nakes itu benar-benar memasukkan vaksin."
"Minta diperlihatkan jarum suntik kosong setelah penyuntikan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)