Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandangan Pengamat Tentang Sosok Tepat Calon Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto

Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) Ubedilah Badrun bicara soal sosok calon Panglima TNI.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pandangan Pengamat Tentang Sosok Tepat Calon Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto
Istimewa
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, sosok Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memenuhi syarat menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

Apalagi Laksamana Yudo Margono meniti karir dengan pendidikan militer terbaik.

"Semuanya beliau ikuti dan segudang pengalaman karir yang strategis," ujar Ubedilah Badrun di Jakarta, Rabu (11/8/2021).

Di antara karir militer yang pernah Yudo Margono rintis adalah menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Selain itu Laksamana Yudo Margono juga sebagai sosok yang memberi perhatian serius pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) TNI AL.

Karena itu, Ubedilah meminta Presiden Jokowi untuk tidak perlu bingung mengajukan calon Panglima TNI untuk meminta persetujuan DPR.

Baca juga: Panglima TNI Pimpin Sertijab 2 Panglima Kogabwilhan dan Komandan Paspampres

Berita Rekomendasi

"Pergantian panglima TNI itu hal biasa dan sudah rutin terjadi karena TNI memiliki mekanisme sirkulasi elit yang sudah mapan dan tinggal diikuti saja," kata Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Tetapi, sambung Ubedilah, karena posisi Panglima TNI sangat strategis, maka seringkali muncul beragam tafsir politik dan kepentingan.

Mereka mencoba untuk mengubah mekanisme sirkulasi panglima yang sudah mapan itu melalui loby-loby politik yang kadang dalam perspektif kenegaraan itu merusak marwah institusi TNI.

"Mekanisme sirkulasi elit TNI yang saya maksud adalah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari setiap matra angkatan," jelasnya.

Karena itu, lanjut Ubedilah, Panglima TNI biasanya dijabat secara bergilir oleh tiap perwira dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Menurutnya, pengangkatan tersebut bersifat kultural, bukan struktural.

Karena itu jika merujuk ketentuan itu maka pergantian panglima TNI November mendatang memang giliran Kepala Staf Angkatan Laut.

Baca juga: Panglima TNI Serahkan Bantuan untuk Perbaiki Mesin Pesawat Angkatan Bersenjata Papua Nugini

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas