Menko PMK: Komposisi Kurikulum Pendidikan Telah Maksimal Dalam Penerapan Nilai Pancasila
Penanaman nilai-nilai Pancasila di dalam setiap aspek kehidupan menjadi sangat penting untuk membangun mental dan karakter bangsa.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan penanaman nilai-nilai Pancasila di dalam setiap aspek kehidupan menjadi sangat penting untuk membangun mental dan karakter bangsa.
Dirinya menilai bahwa berdasarkan komposisi kurikulum pendidikan, baik formal maupun nonformal telah maksimal dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.
"Kalau lihat komposisi kurikulum formal maupun nonformal itu sudah maksimal. Pendidikan dan nilai-nilai Pancasila bukan hanya ada di mata pelajaran PPKN, tapi juga mata pelajaran lain, misalnya pendidikan agama atau pengetahuan alam semuanya bersinggungan dengan nilai-nilai Pancasila," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Jelang HUT Ke-76 RI, Dua Napi Teroris Berikrar Setia kepada NKRI dan Pancasila
Menurut Muhadjir, secara inklusif nilai-nilai Pancasila memiliki makna gotong-royong.
Mulai dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, gotong-royong dapat diartikan bernilai ibadah.
Sila kedua yakni gotong-royong pasti didasari atas azas kemanusiaan, sila ketiga tidak ada gotong-rotong tanpa persatuan.
Baca juga: Kolaborasi Pusat-Daerah Penting untuk Perkuat Pembinaan Ideologi Pancasila
Sila keempat bahwa di dalam gotong-royong pasti terdapat musyawarah.
Terakhir, sila kelima mencerminkan tujuan akhir gotong-royong adalah untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Di dalam profil pelajar Pancasila juga disebutkan harus memiliki jiwa bergotong-royong. Selain beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, kreatif, mandiri, dan juga bernalar kritis," tutur Muhadjir.
Baca juga: Intip Gaya Wapres Maruf Berpakaian Adat Sulawesi Barat saat Hadiri Sidang Tahunan MPR
Kendati demikian, dirinya menekankan penanaman nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari pembiasaan sejak dini.
Anak-anak harus diajari tentang nilai-nilai Pancasila sesuai usianya, setelah itu diberikan keteladanan, serta kemudian diliterasi hingga mendarahdaging.
"Pendidikan seperti itulah yang seharusnya ditanamkan pada setiap generasi untuk membentuk karakter dan jiwa-jiwa yang bernilai Pancasila. Apalagi di era pandemi saat ini, Pancasila dan kegotong-royongan harus dikedepankan agar kita sebagai Bangsa Indonesia bisa terus semangat dan bangkit melawan Covid-19," pungkas Muhadjir.