Legislator PKS: Maknai Hari Kemerdekaan dengan Fokus Pengendalian Covid-19
Masyarakat diajak memaknai 17 Agustus sebagai momentum merefleksikan perjuangan pahlawan dengan kesungguhan dan fokus berperang lawan pandemi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher mengajak masyarakat memaknai 17 Agustus sebagai momentum merefleksikan perjuangan para pahlawan dengan kesungguhan dan fokus berperang melawan pandemi.
“Setiap masa memiliki tantangannya sendiri. Saat ini kita dihadapkan dengan ancaman bencana kesehatan dan permasalahan ekonomi yang dapat membuat bangsa kian terpuruk. Mari maknai kemerdekaan dengan meningkatkan persatuan, bergandeng tangan melawan pandemi. Singkirkan kepentingan pribadi dan kelompok serta fokus bersinergi dalam upaya pengendalian Covid-19,” kata Netty dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Fraksi PKS Nilai Target Pembangunan 2022 Tak Didasarkan Pada Asumsi Penanggulangan Covid-19
Netty meminta pemerintah agar fokus pada sektor kesehatan untuk mengendalikan penyakit.
“Pemerintah harus fokus pada penguatan sektor kesehatan sebagai basis masalah pandemi. Jangan setengah hati. Tingkatkan anggaran kesehatan dan perlindungan sosial sebagai bentuk keseriusan penanggulangan pandemi," katanya.
Baca juga: 76 Tahun Indonesia Merdeka, Legislator PKS Sebut Banyak Daerah Belum Merdeka Infrastruktur
Oleh karena itu, Netty mempertanyakan alasan turunnya anggaran kesehatan dari Rp326,4 Triliun tahun 2021 menjadi 255,3 triliuin di tahun 2022 (21,8 persen).
“Bukankah ini saatnya kita memperbesar anggaran kesehatan? Ada begitu banyak persoalan dalam managemen pandemi yang harus dibereskan dan membutuhkan dukungan anggaran. Derangan Covid-19 telah menunjukkan betapa rapuh struktur kesehatan yang kita miliki," ucapnya.
Baca juga: Kritisi Pidato Kenegaraan, Ketua DPP PKS: Benahi Komunikasi Publik
Lebih lanjut, Netty mengapresiasi para petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sebagai pahlawan.
"Dulu para pahlawan memegang senjata untuk mengusir penjajah, maka sekarang kita banyak menemukan pahlawan yang memegang jarum suntik, menggali makam, menyetir ambulan, mendorong brankar dan sebagainya. Mereka adalah para pahlawan masa kini yang harus mendapat perhatian dari negara," pungkasnya.