Marak Partai Politik Pasang Baliho 2024, Ketua Umum PAN: Kami Tidak Ikut, Waktu Masih Panjang
Menyikapi hal itu, dia menegaskan kalau partai yang dipimpinnya enggan untuk melakukan upaya serupa.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan tanggapan terkait maraknya pemasangan baliho yang dilakukan beberapa Partai Politik di Indonesia belakangan ini, seraya dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 mendatang.
Menyikapi hal itu, dia menegaskan kalau partai yang dipimpinnya enggan untuk melakukan upaya serupa.
Alasan mendasar kata pria yang karib disapa Zulhas itu, karena untuk mencapai kontestasi Pemilu tersebut masih ada waktu yang cukup lama. Terlebih saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.
"Pilpres kan masih 3 tahun lagi, sementara kita ini (Indonesia) masih pandemi, tentu kami ada beberapa (upaya) kami lihat tentu tujuannya bukan untuk kepentingan PAN saja," kata Zulhas dalam agenda Bincang Khusus secara virtual dengan Tribun Network, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Dapat Hadiah Skripsi Baliho Bergambar Wajah Dirinya, Pengunggah: Sebenernya Malu, tapi Bangga
Lebih lanjut, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengatakan, yang saat ini menjadi fokus PAN yakni memberikan penanganan atau membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Sebab kata Zulhas, tidak sedikit masyarakat di Indonesia yang mendapatkan dampak langsung dari penyebaran pandemi ini.
Terlebih kata dia, banyak yang kehilangan pekerjaan hingga orang terdekat.
"Karena sumber kami terbatas kami fokus dulu membantu itu, jadi kami gak pasang baliho, macem-macem itu enggaklah, membantu saja kami fokuskan," tuturnya.
Kendati begitu bukan berarti PAN kata Zulhas tidak memiliki kader yang akan dijadikan bakal calon dalam kontestasi Pemilu atau bahkan Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Politisi PKB Tidak Tahu Siapa yang Pasang Baliho Muhaimin
Kata dia, pembahasan terkait hal tersebut terus dilakukan, akan tetapi terbatas di dalam internal PAN.
Sebab kata Zulhas, kubu dari PAN masih harus memilah bakal calon pemimpin yang dinilai memiliki empati, memiliki konsep dan gagasan untuk Indonesia Maju dan bukan sekedar untuk mencari jabatan.
"Tapi secara terbatas kami diskusikan, bagaimana yang ini, bagaimana si a, b, c, kami kupas background nya, trackrecordnya selama ini bagaimana, begitu ditarget, nanti yang mana yang the best choice yang akan terbaik untuk NKRI kita, jadi kita lakukan begitu," ucapnya.
"Kita lihat, lirik, cari karena kita butuh juga pemimpin yang punya (jiwa) merah putih, pemimpin yang punya empati, yang punya hati, bukan hanya sekedar cari jabatan," sambung Zulhas.
Hanya saja kata Mantan Menteri Kehutanan itu waktu untuk melakukan pembahasan tersebut masih terbilang lama, karena penyelenggaraannya baru 2024 mendatang.
Terpenting kata dia, untuk saat ini bagaimana upaya pihaknya dalam berperan menangani pandemi Covid-19 yang angka penularannya masih terbilang tinggi.
"Hanya kan ini masih jauh, masih 3 tahun lagi, oleh karena itu kami fokus dulu sekuat tenaga membantu karena kan dimana-mana Covid-19," tukasnya.