Puan Ajak Pemuda Muhammadiyah Gelorakan Semangat Gotong Royong Atasi Pandemi Covid-19
Puan menyebut, pandemi Covid hanya bisa diatasi dengan cara gotong royong atau kerja kolektif.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
"Bung Karno adalah kader Muhammadiyah dan banyak kader-kader Muhammadiyah lainnya yang telah ikut berjuang merebut dan mendirikan kemerdekaan bangsa Indonesia seperti KH Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Jenderal Soedirman dan lain-lain," kata Puan.
Puan menyatakan, perjuangan organisasi Muhammadiyah sejak berdiri pada 18 November 1912, memang sudah berkhidmat bagi kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, kata Puan, Muhammadiyah berkhidmat untuk mengisi kemerdekaan.
"Sebelum Bung Karno membacakan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, beliau bersama tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya dan para pendiri bangsa lainnya telah membahas dan merumuskan Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia merdeka," ujarnya.
Puan menyebut, meski Pancasila pada awalnya diperkenalkan Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, namun dalam proses selanjutnya dibahas, dirumuskan, dan disepakati secara bersama-sama oleh para pendiri bangsa lainnya.
"Pancasila telah menjadi kalimatunsawa atau titik temu yang mempersatukan di antara pandangan keagamaan dan aliran-aliran dalam bangsa kita sendiri," ujar Puan.
Dengan demikian, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan penerimaan Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945 dinilai ibarat dua keping mata uang yang saling memberi bentuk dan makna.
Menurut Puan, keduanya tidak dapat dipisahkan.
"Oleh karena itu, jika saat ini ada yang memperdebatkan atau bahkan mempersoalkan kembali keberadaan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, maka hal itu sama dengan mempersoalkan kembali bangsa Indonesia oleh para pendiri bangsa di tahun 1945 yang lalu," katanya.
Puan mengatakan bangsa ini telah dihadapkan dengan berbagai tantangan besar selama 76 tahun perjalanan kemerdekaan Indonesia.
Namun Pancasila disebut berkali-kali telah membuktikan efektivitasnya sebagai ideologi yang dinamis dan dapat mengikuti setiap perkembangan zaman serta menjadi solusi terhadap setiap persoalan bangsa yang dihadapi.
Baca juga: Sidang Gugatan MAKI ke Puan Maharani Tertutup, Arteria Dahlan Tak Hadir
"Tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menghadapi pandemi global Covid-19, yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Namun sekali lagi kita patut bersyukur karena bangsa Indonesia memiliki Pancasila yang dapat berfungsi menjadi dasar berpijak dan bintang penuntun arah perjalanan bangsa Indonesia, termasuk dalam mengatasi pandemi Covid," ucap Puan.
Mantan Menko PMK tersebut pun meminta seluruh elemen bangsa merefleksikan pengamalan Pancasila untuk mengatasi pandemi Covid pada peringatan HUT RI ke-76 ini.
Puan berharap, semangat kegotong-royongan akan mampu mempercepat agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bangsa Indonesia hidayah dan kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan dan ancaman yang datang. Selamat Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, bangkitlah bangsaku, dan jayalah negeriku," kata Puan.
Peringatan HUT ke-76 RI secara virtual yang digelar PP Muhammadiyah diikuti oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haidar Nasyir dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto yang memberikan sambutan.