Soal Perselisihan Bahar dan Ryan, Ahli Psikologi Forensik: Duel Mereka Bukan Peristiwa Luar Biasa
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel memberikan pendapatnya terkait perselisihan yang terjadi antara Ryan Jombang dan Bahar bin Smith.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
Sehingga kecil kemungkinan bagi Bahar untuk mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Asal Usul Uang Rp 10 Juta yang Dipinjamkan Ryan Jombang ke Habib Bahar Bin Smith
"Bahar Smith memperoleh remisi. Itu tentu didahului penakaran risiko dan kebutuhan juga. Jadi, remisi bagi Bahar dapat diartikan sebagai dua hal. Pertama, pembinaan telah diselenggarakan."
"Kedua, Bahar merespon positif terhadap program pembinaan. Dengan kata lain, ringkasnya, pembinaan bagi Bahar berjalan efektif sehingga diyakini kecil kemungkinannya ia akan mengulangi perbuatannya," ungkap Reza.
Sementara itu Reza menyebutkan Ryan adalah seorang terpidana mati.
Sehingga dapat dimaknai bahwa hakim menilai besar kemungkinan bagi Ryan untuk mengulangi perbuatannya.
Selain itu hakim melihat tidak ada rehabilitasi yang bisa memperbaiki perilaku Ryan.
Untuk itu hakim merasa berkepentingan untuk melindungi masyarakat agar bisa terhindar dari risiko kejahatan yang mungkin akan dilakukan Ryan.
Baca juga: SOSOK Ryan Jombang yang Dianiaya Habib Bahar, Napi Kasus Pembunuhan, Divonis Hukuman Mati
"Pada sisi lain, Ryan adalah terpidana mati. Ini pun pasti didahului proses ala penakaran risiko dan kebutuhan pula oleh hakim. Dan ketika hakim menjatuhkan hukuman mati, bahkan bukan hukuman seumur hidup, dapat dimaknai sebagai manifestasi tiga hal. Pertama, hakim menyimpulkan amat-sangat tinggi peluang si narapidana mengulangi perbuatannya."
"Kedua, hakim melihat tidak ada bentuk penanganan (rehabilitasi) apa pun yang akan bisa memperbaiki tabiat dan perilaku Ryan. Ketiga, hakim merasa berkepentingan untuk juga semaksimal mungkin melindungi masyarakat agar terhindar dari risiko dijahati oleh Ryan," imbuhnya.
Berdasarkan analisis tersebut Reza pun menyimpulkan bahwa perkelahian antara Ryan dan Bahar adalah sebuah benturan, antara napi berisiko rendah dan napi berisiko sangat tinggi.
"Dari situ bisa dikatakan, perkelahian antara Bahar dan Ryan adalah benturan antara napi berisiko rendah dan napi berisiko sangat tinggi. Antara napi yang dinilai tidak lagi membahayakan masyarakat dan napi dengan tingkat kebahayaan maksimal," pungkasnya.
Baca juga: Beda Versi Ryan dan Bahar soal Kronologi Penganiayaan, Pengacara Bahar Bantah Ada Utang Piutang
Kronologi Perkelahian Menurut Dirjen Pas dan Lapas Gunung Sindur
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Habib Bahar bin Smith dikabarkan terlibat percekcokan dengan Ryan Jombang di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/8/2021).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, permasalahan yang melibatkan Habib Bahar dan Ryan Jombang sudah selesai.