Anis Matta: Pandemi Memperlihatkan Kelas Ekonomi Menengah Indonesia Ternyata Rapuh
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengatakan pada dasarnya jumlah kelas menengah di Indonesia cukup stabil dalam 20 tahun terakhir.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengatakan pada dasarnya jumlah kelas menengah di Indonesia cukup stabil dalam 20 tahun terakhir.
Namun, pandemi Covid-19 mengungkap kelompok kelas menengah tersebut justru sebenarnya rapuh.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi daring bertajuk 'Anomali Pandemi di Indonesia: Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin', Rabu (25/8/2021).
"Pada dasarnya jumlah kelas menengah kita cukup bagus relatif dalam 20 tahun terakhir, tapi pandemi ini menjelaskan kepada kita bahwa kelas menengah kita adalah kelas menengah rapuh," kata Anis Matta.
Menurutnya, kerapuhan kelompok ekonomi ini yang perlu dicari jalan keluarnya.
Tujuannya supaya mencegah mereka terjun ke jurang kemiskinan.
Baca juga: Pemerintah Hapus Data Kematian Covid-19, Anis Matta: Kredibilitas Indonesia Dipertaruhkan
Sedangkan soal kekayaan yang meningkat, Anis menilai kondisi tersebut tak perlu dicegah.
Kata dia, pemerintah tak perlu mencegah seseorang menjadi kaya.
Tapi lebih untuk menghilangkan kesenjangan yang ada di masyarakat.
"Kerapuhan ini yang mesti kita pikirkan bersama apa yang bisa kita lakukan untuk menguatkan kelas menengah ini, mengurangi angka kemiskinannya. Saya kira kita tidak perlu mencegah orang menjadi kaya, yang perlu kita cegah adalah kesenjangannya," ucap dia.
Baca juga: Anis Matta: Aksi Kekerasan Aparat Harus Dihentikan, Bisa Memicu Krisis Politik
"Sekarang kita menghadapi kesenjangan, yang mengingatkan kita kembali lagu Rhoma Irama yang dibuat di era pembangunan zaman Pak Harto dulu, karena ada pertumbuhan yang tidak disertai pemerataan. Tapi sekarang ini, kita tidak sekadar bicara tidak adanya pemerataan, tapi juga pertumbuhan yang terancam," ungkap Anis.